Mohon tunggu...
Ragil WIrayudha
Ragil WIrayudha Mohon Tunggu... Freelancer - melihat, mencatat dan mengingat

Hidup hanya sekali namun sejarah akan mengingatmu selamanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Jatuh Cinta, Sumpah...

17 Juni 2010   10:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:28 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

== sejak menatap nanar sendu wajahnya yang penuh tanya.. semenjak kicau murung denting kayu berpadu ragu menyapa.. setelah muram bergelayut pada kaca kolong matanya... sampai padaku,, aku tak mengaduh karena luka yang ia cubitkan di denyut dada cintaku.. aku tak berteriak sakit tatkala cangkang baja tajam iluh dan sansai dijaringkan pada muka tuaku.. aku mencintainya,, dengan bara yang tinggal sedikit lagi menjadi abu umurku... kekasih..izinkan aku menjadi halal untukmu.. cium kening dan hasrat atas rindu yang sehat... --- jangan hapus RISALAH dan PESANMU.... sebelum mata pikirku melahap lunas semuanya hingga sampai pada: mata; hati; kepala dan jiwa...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun