Mohon tunggu...
HL Sugiarto
HL Sugiarto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk dibaca dan membaca untuk menulis

Hanya orang biasa yang ingin menulis dan menulis lagi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kondom, Alat Kontrasepsi Favorit Para Lelaki

5 Februari 2020   20:41 Diperbarui: 5 Februari 2020   20:51 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia pada dasarnya memiliki naluri dasar sebagaimana mahluk hidup lainnya (khususnya hewan) yaitu hasrat untuk makan (food), bertarung untuk mempertahankan hidup (fight), menghindari bahaya (flight), dan keinginan meneruskan keturunan (fuck/sexual), biasanya disingkat menjadi 4F. 

Naluri dasar ini oleh para pakar yang mempelajari fungsi otak, dipercaya berada di bagian otak yang disebut hypothalamus  atau ada juga yang menyebutnya sebagai bagian dari brain steem dan cerebellum, beberapa pakar ada juga yang menyebutnya sebagai  otak reptil.

Terus apa hubungannya dengan alat kontrasepsi yang bernama kondom? Inilah yang menjadi pokok bahasan, yaitu berkaitan dengan hasrat para lelaki normal pada umumnya.

Para lelaki biasanya sulit untuk membendung hasrat seksualnya, akan tetapi di saat bersamaan biasanya mereka berpikir bagaimana melakukan hubungan seksual dengan cara aman dan tidak menimbulkan efek samping pada pasangannya yang berupa terjadinya kehamilan. Ya, biasanya kondomlah yang menjadi pilihan utama para lelaki.

Kondom Sebagai Pilihan Pertama
Para lelaki biasanya berpikiran praktis, oleh karena itu sudah sewajarnyalah apabila kondom menjadi pilihan utama mereka. Kondom mudah ditemukan, mulai dari mini market sampai pada apotik., harganya pun bervariasi dan pilihan merknya pun banyak. Penggunaan kondom juga cukup mudah dan tidak memerlukan bantuan medis. 

Kekurangan Kondom
Beberapa pasangan suami istri juga mengeluhkan penggunaan kondom karena mengurangi kenikmatan dalam hubungan seksual. Kadangkala keluhan ini muncul dari sang istri karena tidak merasakan sensasi seperti melakukan hubungan seksual ketika tidak memakai kondom. Para suami pun kadangkala juga mengeluhkan hal yang sama.

Larangan Agama Untuk Menggunakan Kondom
Dalam agama ada juga yang menentang penggunaan kondom, misalnya Gereja Katolik menentang penggunaan kondom dianggap menolak campur tangan Tuhan dalam hubungan seksual suami istri.

Hal ini disebabkan kondom telah menghalangi terjadinya pertemuan antara sel telur dan sperma yang berdasarkan keputusan dari manusia itu sendiri. Gereja Katolik lebih setuju pada penggunaan alat KB secara alamiah. Walaupun begitu larangan agama dalam hal penggunaan kontrasepsi kondom seringkali tidak diindahkan.

Penyalahgunaan Kondom Dalam Kehidupan Seksual
Kondom seringkali menjadi pilihan utama untuk menghindari efek samping negatif hubungan seksual di luar nikah yaitu mencegah terjadinya kehamilan dan penularan penyakit kelamin.

Dengan adanya bahan dasar kondom yang berasal dari latex membuat para pemakainya merasa aman dan terhindar dari efek samping tersebut. Biasanya para lelaki hidung belang selalu menyediakan kondom di dompetnya agar supaya bisa digunakan sewaktu-waktu ketika hasrat seksualnya tidak terbendung dan melampiaskannya pada perempuan yang bukan menjadi pasangannya.

Jadi memakai kondom atau tidak itu tergantung pilihan masing-masing pribadi asal janganlah digunakan untuk hal-hal yang menyimpang khususnya digunakan untuk hubungan seksual di luar pernikahan.

Hati-hati ketika melakukan hubungan seksual di luar pernikahan, belum tentu kondom menjamin keselamatan karena masih banyak faktor x yang bisa menyebabkan kondom tidak berfungsi sebagaimana mestinya. (hpx)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun