Dalam kehidupan rumah tangga pastilah ada suatu masalah-masalah yang harus dihadapi oleh pasangan suami istri. Akan tetapi kadang dalam menghadapi permasalahan yang ada, kadang pasangan suami istri bersilang pendapat. Kadang kala dalam bersilang pendapat itu terjadi suatu pertengkaran, dan untuk meminimalisir akibat dari pertengkaran tersebut sebaiknya suami harus lebih bijak dalam menghadapi kemarahan sang istri.Â
Seringkali suami menghadapi atau menyikapi istri yang sedang dilanda emosi dengan cara emosi pula. Tak pelak lagi yang terjadi adalah pertengkaran atau percekcokan, masing-masing pihak merasa benar akan pendapatnya masing-masing dan akhirnya keduanya tidak mau  saling mendengarkan satu sama yang lain.Â
Dalam tulisan ini saya mencoba berbagi pengalaman berdasarkan pengalaman sendiri dan pengamatan dari pengalaman orang lain. Ada beberapa hal yang menjadi perhatian untuk meminimalisir terjadinya pertengkaran hebat dengan sang istri, yaitu:
1. Angaplah perempuan selalu benar
Ini adalah aturan terutama dan harus diingat oleh para pria atau terlebih lagi para suami. Berdasarkan pengalaman pribadi saya, kalau pada awal-awal terjadi silang pendapat, ternyata suami terlebih dahulu menyanggah atau menganggap salah pendapat sang istri maka nanti biasanya arah pembicaraannya akan berubah menjadi pertengkaran. Anggap saja pendapat sang istri adalah suatu hipotesis pertama yang perlu diuji kebenarannya.Â
Jadi secara singkat dapat diartikan menerima pendapat istri terlebih dahulu tanpa memberikan penilaian benar atau salah dengan cepat. Â Biarkan istri berpendapat dahulu tanpa menyalahkan atau menyudutkannya. Baru setelah istri selesai berpendapat, sang suami boleh melanjutkan ke langkah selanjutnya dalam menanggapi pendapat sang istri.
2. Dengarkan curhatan atau pendapat sang istri terlebih dahulu
Sebagai suami hendaklah dengarkan pendapat istri terlebih dahulu, dan jangan disanggah atau dibantah sebelum dia selesai bicara. Jangan diberikan pendapat yang menggurui atau bila perlu tidak ditanggapi terlebih dahulu. Kadangkala istri hanya ingin berkeluh kesah atau sekedar ingin didengar saja.Â
Kesalahan yang sering dilakukan para suami adalah menganggap istri bila curhat berarti sedang minta pendapat sang suami. Padahal tidak selalu begitu, perempuan adalah manusia yang dipenuhi emosi berbeda dengan pria yang lebih cenderung menggunakan logika ketika memecahkan masalah.Â
Biarkan sang istri meluapkan emosinya melalui curhatannya, seyogyanya sang suami mendengarkan terlebih dahulu tanpa menghakimi atau memberikan penilaian benar atau salah. Biarkan mengendap sebentar, baru setelah itu sang suami bisa memberikan pendapatnya dengan cara sabar dan tidak ikutan emosi.Â
3. Suami jangan menunjukkan arogansi
Seringkali suami selalu merasa superior dan merasa lebih pintar dari sang istri. Perlu diingat bahwa kadangkala pengamatan sang istri lebih jeli dari sang suami.Â
Kesalahan yang sering terjadi adalah ketika pendapat suami yang benar, mereka biasanya menunjukkan atau mengatakan, "Benar kan pendapat saya." Jangan terlalu sering bertindak atau melontarkan kata-kata tersebut, anggaplah keputusan atau pendapat tersebut adalah milik bersama.Â
Tidak perlu terlalu sering mengklaim bahwa karena keputusan atau pendapat suamilah ternyata didapat hasil yang baik. Boleh-boleh saja kadangkala sang suami mengklaim keberhasilan karena pendapatnya tetapi tetap jaga perasaan sang istri, jangan terlalu sombong dihadapannya.Â
4. Tunggu emosi sang istri reda terlebih dahulu
Bila sang istri masih dalam keadaan emosi atau marah yang menggebu-gebu sebaiknya suami diam dahulu. Bagaimanapun kalau perempuan sudah ngomel, biasanya pria bisa salah omong atau kalah dalam adu mulut. Lebih baik diam dahulu, hal ini juga untuk mencegah agar suami tidak tersulut amarahnya dan menghindari terjadi pemukulan terhadap sang istri. Diam bukan berarti kalah, tetapi mengalah untuk mendapatkan hasil terbaik.Â
5. Menjauh sejenak
Bila percekcokan atau pertengkaran tidak dapat dihindari dan menjadi semakin menghebat karena sama-sama emosi. Sebaiknya suami menjauh dahulu atau keluar dari ruangan. Hal ini untuk menghindari terjadi kekerasan dalam rumah tangga, yang paling ditakutkan adalah terjadinya adu fisik yang mengakibatkan masalah menjadi semakin rumit.
6. Hindari kata cerai dan kata-kata kotor
Dalam pertengkaran atau silang pendapat, jangan sekali-kali keluar kata-kata cerai. Terlebih lagi disertai dengan umpatan kata-kata kotor kepada sang istri. Ingatlah bagaimanapun juga perempuan yang menjadi pendamping anda dan  seorang istri yang patut dihormati.Â
7. Pasrah dan berdoa kepada Tuhan
Bila silang pendapat belum terjadi titik temu, kiranya sang suami membawa permasalahan tersebut dalam doa. Ajaklah sang istri juga agar membawa permasalahan yang ada dalam doa. Niscaya doa seorang pasangan suami istri akan dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
Demikianlah kiat-kiat untuk menghadapi istri yang sedang dalam emosi, perlu kebijakan dan kematangan jiwa untuk menyikapi masalah-masalah dalam pernikahan. Bagaimanapun juga pernikahan adalah salah satu anugerah yang telah diberikan oleh Tuhan. (hpx)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H