Jujur, saya tidak suka puisi.
Puisi itu hanya kumpulan kata basi.
Kumpulan kata tak berisi.
Kata-kata yang penuh simbolisasi.
Bikin kepalaku pening penuh friksi.
Bisa juga sebabkan aku delusi.
Karena banyak kosa kata yang diaborsi.
Hasilnya adalah kata-kata tak bernarasi.
Hanya penuh dengan emosi.
Cara bacanya pun harus beraksi.
Bikinnya pun harus pakai diksi.
Tapi aneh bisa bikin penyebab adiksi.
Mungkin puisi bikin pikiran bebas berkreasi.
Tanpa perlu mengkhawatirkan perfeksi.
Dengan puisi kita bisa luasa mengkritisi.
Juga bisa dibuat dalam segala situasi.
Surabaya, Jumat 13 Desember 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H