Mohon tunggu...
HL Sugiarto
HL Sugiarto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk dibaca dan membaca untuk menulis

Hanya orang biasa yang ingin menulis dan menulis lagi.

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Antara Steemit, Kompasiana dan Mojok

20 Agustus 2019   11:46 Diperbarui: 20 Agustus 2019   23:25 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Steemit, Kompasiana dan Mojok

Dunia tulis menulis di dunia maya atau dikenal dengan istilah ngeblog mulai dikenal luas sejak tahun 2002 setelah situs blogger.com diakusisi oleh Google , selanjutnya pada tahun 2003 muncul juga sebuah platform untuk ngeblog bernama Wordpress yang dimotori oleh Matt Mullenweg dan Mike Little, yang juga dipakai secara meluas oleh para praktisi blogger bahkan ada media massa yang menggunakannya sebagai platform utama situsnya. Selain itu ada beberapa platform lag yang muncul tapi kurang dikenal.

Setelah dunia per-blogger-an ini mulai ramai muncullah ide-ide gagasan untuk membuat sebuah blog bersama seperti halnya dagdigdug.com, tapi sayang situs blog ini tidak berumur lama, kemudian muncul panyingkul dan disusullah Kompasiana.com pada tahun 2008 dan tahun 2018 muncullah situs mojok.co yang juga mulai ramai mendapatkan perhatian.

Pada pertengahan tahun 2016, muncul sebuah terobosan dalam dunia Blockchain, Ned Scott dan Dan Larimer menggagas terbentuknya sebuah platform sosial media berbasis pada blockchain Steem. Akhirnya blockchain Steem yang dibuat sedimikian rupa memungkinkan para penggunanya untuk membuat blog pribadinya dalam platform ini.

Namun setiap platform blog ini ada beberapa perbedaannya seperti sebagai berikut :

Perbandingan (Dokpri)
Perbandingan (Dokpri)
Tiap-tiap platform sebagaimana tersebut di atas memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, serta memiliki target pengguna yang berbeda-beda. 

Steemit

Steemit, adalah platform sosial media atau lebih cenderung kepada blogging media platform yang berbasis blockchain ini, memang unik dan menarik. 

Keunikan pada platform ini adalah para penggunanya boleh dikatakan hampir bebas berkreasi dan tanpa sensor, dalam artian konten-konten yang dibuat oleh penggunanya tidak bisa benar-benar dihapus dalam platform ini. 

Sebuah konten yang dirasa kurang pantas hanya bisa dihide atau dibuat tersembunyi oleh para pembacanya, melalui fitur flag atau downvote

Hal yang unik yang menjadi ciri khas platform ini adalah, para penggunanya bisa mendapatkan imbalan (reward) berupa cryptocurrency berdasarkan akumulasi banyaknya jumlah like yang didapat dan kurasi (memberikan like) yang diberikan. 

Akan tetapi perlu dicatat bahwa besar atau kecilnya reward yang didapat berdasarkan jumlah investasi yang kita tanamkan dalam platform ini.Cryptocurrency yang dijadikan sebagai reward adalah koin STEEM dan SBD.

Ada satu kelemahan platform ini, yaitu kecendurangan pada investor oriented yang terlalu menggantungkan pada banyaknya jumlah investor yang mau menanamkan modalnya dan aktif dalam platform ini. 

Selain itu konten-konten yang menarik agak jarang ditemukan di platform ini, biasanya konten-konten yang mendapatkan sambutan baik adalah mengenai seputar platform ini atau mengenai dunia per-cryptocurrency-an. Walaupun begitu platform ini masih bisa menjadi pilihan alternatif untuk melakukan kegiatan blogging.

Kompasiana

Kompasiana adalah sebuah platform media blogging bersama, yang muncul pada 15 Juni 2018 yang dirintis oleh Pepih Nugraha dan kawan-kawan. 

Dahulu media ini berada di bawah naungan Kompas.com akan tetapi setelah mendapatkan sambutan baik dan menjadi semakin berkembang akhirnya Kompasiana dipisahkan menjadi sebuah lembaga komunitas yang berdiri sendiri.

Pada awalnya Kompasiana hanya dibuat sebagai media blogging alternatif bagi internal jurnalis harian Kompas dan Kompas.com serta beberapa gelintir penulis tamu yang diundang untuk menulis di platform ini. 

Akan tetapi setelah mendapatkan 'protes' dari para pembacanya akhirnya Kompasiana membuka kesempatan pada masyarakat umum untuk menulis dalam blog bersama ini.

Banyak konten-konten yang menarik dalam Kompasiana, karena rata-rata para pengguna platform ini berinteraksi dan berkomunikasi melalui komentar-komentar yang diberikan pada artikel-artikel yang ada sehingga membuat suasana blog bersama ini menjadi lebih hidup.

Selain itu banyak even-even yang diselenggarakan oleh BUMN dan perusahaan swasta dalam rangka promosi, misalnya Bank DKI yang menyelenggarakan lomba blogging bertemakan "Aku dan Air" dan pemberian Double K-Rewards, dan kerjasama dalam pembuatan buku-buku yang berisikan tulisan Kompasioner (sebutan pengguna Kompasiana).

Kompasiana juga melahirkan beberapa penulis yang menghasilkan buku yang berisi kumpulan tulisan-tulisan yang ada di platform ini, contohny buku-buku yang berjudul Cat Rambut Orang Yahudi, Inteljen Bertawaf, "pentalogi" Pak Beye dan Istananya, dan masih ada buku-buku lainnya yang dibuat oleh para Kompasioner yang ada.

Di Kompasiana setiap penggunanya bebas menentukan tema dan bentuk tulisannya dan tidak ada editor yang akan melakukan editing atas hasil karya tulisan mereka. Walaupun begitu ada aturan-aturan tidak tertulis atau pranata yang secara yang disepakati oleh komunitas Kompasioner yaitu tidak boleh plagiat atau menjiplak dan mengakui karya orang lain sebagai karyanya sendiri.

Content is The King, begitulah motto yang dianut oleh para Kompasioner. Konten-konten yang menarik atau yang mendapatkan sambutan para pembacanya biasanya oleh admin Kompasiana diletakkan pada bagian laman terpopuler atau laman pilihan para editor Kompasiana (bukan editor tulisan tapi editor konten) bahkan bisa jadi Kompasianer yang memiliki integritas dalam membuat konten akan dilibatkan dalam pembuatan sebuah buku yang terkait dengan Kompasiana.

Mojok

Mojok, adalah sebuah media blogging terbatas artinya setiap orang bisa menulis di blog ini akan tetapi harus melalui moderasi atau editing para kru mojok. Jadi belum tentu semua tulisan bisa dimuat di platform ini tanpa melewati editingdan persetujuan para kru mojok itu sendiri.

Media blogging ini muncul sekitar tahun 2018 dan karakteristik media ini cukup unik. Keunikannya ada pada gaya bahasa yang digunakan oleh para penulisnya, yaitu bahasa gaul atau bahasa prokem sehari-hari. Konten tulisannya pun berdasarkan hal-hal yang dianggap sepele misalnya tulisan yang bertema mengenai tanda tangan yang berganti-ganti (WAKTU SD MERASA TANDA TANGAN KEREN, SUDAH BESAR MALAH PENGIN GANTI). 

Bagi yang belum terbiasa membaca tulisan-tulisan yang ada di media ini, saya jamin akan sedikit puyeng karena rata-rata penulisnya menulis dengan gaya bahasa suka-suka. Walaupun begitu tulisan yang berhasil dimuat di media blogging ini akan mendapatkan imbalan berupa honor tulisan.

Memilih Media Untuk Aktifitas Blogging

Jadi setelah mengetahui karakterisktik beberapa platform untuk blogging, kiranya sudah dapat ditentukan mana yang akan menjadi pilihan untuk aktifitas blogging kita. Selain itu kita bebas untuk memilih menggunakan media blogging yang akan kita pakai atau bisa juga kita menggunakan beberapa media tersebut asal mencantumkan catatan bahwa hasil karya tulisan kita juga dimuat di media lainnya. (hpx)

Artikel ini pernah tayang di steemit.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun