Mohon tunggu...
HL Sugiarto
HL Sugiarto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk dibaca dan membaca untuk menulis

Hanya orang biasa yang ingin menulis dan menulis lagi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Menang Tak Selalu Senang

7 Agustus 2019   11:30 Diperbarui: 7 Agustus 2019   11:40 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

:"Kurang ajar, masih bau kencur berani melawan aku, ayo mari kita bertarung"

Lalu terjadilah pertarungan sengit antara kedua ayam jago itu, dan tak beberapa lama karena kalah pengalaman, ayam jago muda itu selalu terkena patukan paruh dan sabetan jalu lawannya,akhirnya ia mengeluarkan banyak darah akibat lukanya dan tidak kuat lagi berdiri, hanya bisa duduk merebahkan diri sebagai tanda menyerah.

"Ha...ha..! Sekarang lihat siapa yang pencundang"

Ayam jago muda itu hanya bisa tertunduk sambil menahan sakitnya, ia pun diam dan menerima hinaan itu saja.

Hari telah menjelang sore, sang istri peternak ayam yang sedang hamil tua ternyata ngidam ingin makan ayam jago dan meminta kepada suaminya untuk pergi ke kandang mengambil salah satu ayam jago yang ada dan menyembelihnya untuk dimasak.

Peternak itu pun segera bergegas ke kandang ayam menuruti permintaan isterinya, dan ketika ia sampai disitu, terlihat ayam jago muda yang lukanya masih berdarah sedang merintih di salah satu sudut kotak kayu tempat ayam betina bertelur. 

Ayam jago muda itu tidak terlihat sehat dan layak untuk dimakan, maka peternak itu pun berpaling dari ayam jago muda dan segera menangkap ayam jago lainnya yang sombong , yang tadinya telah semena-mena dan menganiaya ayam jago muda itu. Karena hari sudah gelap maka tak susahlah ayam jago yang sombong itu ditangkap oleh si peternak.

 Segera bergegaslah sang peternak ,membawa ayam jago sombong itu keluar kandang dan disembelih, kemudian setelah itu diserahkan kepada isterinya untuk dimasak.Ayam jago muda itu pun terselamatkan karena luka dan kekalahannya,dan ia akhirnya bisa menghabiskan sisa hidupnya dengan bahagia. di kandang itu.(hpx)

Cerita ini pernah dimuat di steempeak.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun