Kukuruyukuuukkkkk!
Pagi hari itu, seperti biasa, seekor ayam jago yang bebadan besar, dan hidup di sebuah peternakan tradisional, berkokok menyambut datangnya sang surya.
Ayam jago itu hidup di sebuah kandang terbuat dari kawat ayam yang disusun menjadi dinding berbentuk persegi panjang. Lebarnya kira-kira sepuluh meter dan memiliki panjang dua puluh meter, ditengah-tengah pelataran kandang itu terdapat sebuah bangunan kecil yang hanya beratapkan seng, didalamnya terdapat kotak-kotak kayu kecil berisi jerami dan ayam-ayam yang sedang mengerami telurnya.
Ayam-ayam yang berjumlah kurang lebih dua puluh ekor tersebut dibiarkan berkeliaran bebas di kandang berkawat tersebut dan diberi makan teratur dengan biji-bijian padi dan jagung. Walaupun begitu ayam-ayam tersebut terlihat sehat dan betinanya selalu menghasilkan telur setiap hari.
Di dalam kandang tersebut ternyata ada dua ekor ayam jago, yang satunya memang terlihat memiliki postur yang lebih besar dan gagah, sedangkan yang satunya lagi adalah ayam jago muda yang memiliki postur lebih kecil.
Pada suatu siang hari, sang peternak datang ke kandang untuk memberi makan ayam-ayam itu. Dengan sontaknya peternak itu menuangkan seember biji-bijian di pelataran kandang untuk memberi makan ayam-ayamnya dan sesudah itu ia kembali lagi ke dalam rumahnya. Terlihat ayam-ayam itu berebutan untuk mendapatkan biji-bjian yang berserakan dipelataran, termasuk dua ayam jago itu.
"Minggir kau, itu jatahku!" teriak ayam jago yang lebih kekar kepada ayam jago yang lebih muda dan ia melompat tinggi dan mematuk kepalanya.
"Aduuuhhhh!" ayam jago muda mengaduh kesakitan.
"Heeeiiii, jangan mentang-mentang kamu lebih besar terus mau enaknya saja!" seekor ayam betina menegur ayam jago itu.
"Diam, kau pikir siapa? Aku yang berkuasa d kandang ini," hardik ayam jago itu
"Hei..beraninya sama ayam betina, lawan aku kalau berani!" sergah ayam jago muda.