Mohon tunggu...
Hanter Oriko Siregar
Hanter Oriko Siregar Mohon Tunggu... Penulis - Advokat/Legal Consultant

Tiada yang benar-benar saya ketahui, tapi segala sesuatu dapat saya pahami dengan belajar dan sepanjang hidup adalah pelajaran

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pemimpin Negeriku, Maaf, Kali Ini Aku Mengguruimu

28 Agustus 2020   10:44 Diperbarui: 28 Agustus 2020   10:46 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, negara juga mencegah dilakukannya kegiatan pemanfaatan sumber daya alam yang menimbulkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.

Negara harus menjadi tongkat yang menjaga dan melindungi lingkungan hidup, guna 'asas kelestarian dan keberlanjutan' dapat diterapkan dalam kehidupan masyarakat.

Tapi nyatanya negara atau pemerintah justru lebih berpihak kepada para pengusaha, dan para investasi dari luar negeri.

Berbagai macam polemik yang menyangkut Omnibus Law, pemerintah terlihat cuek dan tidak perduli. Omnibus Law berencana akan disahkan di tahun ini, meski konsekuensi kehadiran ini dapat mengancam kelestarian lingkungan.

ADVERTISEMENT. SCROLL TO CONTINUE READING.

Bagaimana tidak, Omnibus Law justru mempermudah dan manjadi pintu masuk bagi para investor asing. Pemerintah juga mencoba menyederhanakan berbagai macam prasyarat yang dapat memperlambat para pengusaha.

Ini artinya, perseoalan lingkungan akan semakin terancam. Sebab pintu telah dibuka lebar-lebar.

Terakhir, penulis berpikir, "Biarlah lingkungan itu hancur dengan sendirinya."

Toh, sebagus apapun ide dan gagasan untuk menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan, semuanya hanya indah dalam tulisan belaka --- dan nasib lingkungan, ya, bergantung sepenuhnya pada penguasa.

Tulisan ini telah dimuat sebelumnya di www.piramida. Id.

Tidak diketahui
Tidak diketahui

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun