Mohon tunggu...
Hans P. Tan
Hans P. Tan Mohon Tunggu... -

... Karena saya rada mirip Pep Guardiola

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Barcelona Terjebak dalam "Mission Imposible"

20 Februari 2012   07:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:26 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DINI hari tadi Barcelona tampil apik dalam lanjutan pertandingan La Liga putaran ke-23 dengan menghempaskan Valencia dengan skor 5-1. Lionel Messi yang seolah menemukan dirinya kembali, mencetak empat biji gol. Satunya lagi Barcelona dicetak oleh Xavi Hernandez yang masuk beberapa menit sebelum laga bubar.

Kemenangan besar Barcelona ini seolah tidak punga greget apa-apa mengingat rival mereka, Real Madrid, sudah menjauh di depan dengan selisih 10 angka. Suatu posisi yang tidak mudah didekatkan, atau mungkin bisa disebut mustahil. Memang masih ada 15 pertandingan lagi, dan secara teoritis masih terbuka peluang Barca menyalip Madrid dan akhirnya merebut kembali mahkota persepakbolaan Spanyol pada musim ini. 

Hampir mustahil bagi Barcelona merapat ke Madrid, terlebih bila melihat performa anak-anaka asuhan Pep Guardiola ini di musim ini "panas-panas tahi ayam". Ada kalanya mereka tampil apik dan menang telak, namun tidak jarang mereka melempem hingga akhirnya memble.

Salah satu "penyakit" Barcelona yang saya perhatikan adalah sering lengah di saat-saat akhir. Dalam beberapa pertandingan, ada kalanya Barcelona sudah unggul 2-0 atas lawannya pada babak pertama. Namun dalam sisa waktu mereka seperti mengendur dan lengah, hingga lawan menjebol gawang mereka. Kemenangan yang sudah di tangan pun akhirnya lepas. Hal yang sama nyaris terjadi pada waktu melawan Valencia pada dini hari tadi. Di babak kedua, setelah unggul 2-1, Barca sempat tertekan. Untunglah gol Messi yang kedua membuat Valencia kembali down.

Dengan kemenangan besar di putaran ke-23 dini hari tadi, apakah di dada para pem,ain Barca masih tersimpan optimisme merebut gelar juara musim ini? Semua tentu akan ditentukan oleh kesalahan langkah Madrid. Bila Madrid kalah dua kali dan draw satu kali dalam pertandingan sisa, maka selisih nilai cuma 3. Itu pun dengan syarat Barcelona memenangi semua pertandingan sisa. Tapi ini pun agak mustahil sebab penampilan Barcelona tidak konsisten. Beda dengan Madrid yang relatif stabil dan garang, maka mereka diprediksi tidak akan pernah mengalami kekalahan sampai 2 atau tiga kali lagi.

Maka dengan hitung-hitungan ini, tidaklah salah mengatakan bahwa pasukan Pep Guardiola ibarat menjalankan tugas yang sangat berat dan mustahil mampu menyelesaikannya. Ibarat judul film "Mission Imposible" Charles Puyol dkk berada dalam suasana yang sangat sulit.

Padahal, andaikata saja selisih nilai di antara kedua tim ini cuma 3, tentu pertarungan ini akan sangat mendebarkan, sebab juara La Liga ditentukan lewat pertarungan yang sangat legendaris: El Clasico!  Bila nanti Barca tidak mampu melewati Madrid, nestapa Iniesta dan kawan-kawan akan semakin menebal apabila gelar kemenangan Madrid dipastikan di markas Barca, Stadion Nou Camp.

Semoga saja hal ini tidak terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun