Dan sebaliknya, jika kalah pilkada, dan Anies kembali ke kampus, mengajar, menjadi dosen atau pembicara seminar di mana-mana. sanggupkah dia mengumpulkan uang sebesar miliaran rupiah dalam kurun waktu tahunan? Rasanya kok mustahil. Kecuali Anies, pasca-kalah pilkada banting setir menjadi seorang pengusaha, yang bisa meraup untung miliaran dalam seminggu atau sebulan. Pengandaian semacam ini pun sulit diterima, untuk konteks Anies.
Itulah sekelumit keanehan dalam pusaran isu bahwa Anies Baswedan memiiliki hutang Rp 50 M, bahkan Rp 92 M yang dianggap lunas jika menang pilkada, tetapi harus dibayar lunas jika kalah pilkada. Nyatanya Anies-Sandi menang pilkada, maka hutang sudah tidak ada lagi.Â
Dan seandainya kalah, rasanya mustahil Anies sanggup membayarnya dengan segera sekalipun ditagih debt collector sambil ngacungin pistol. Semua pihak pasti paham itu, tetapi kok isu hutang (yang seharusnya sudah lunas ini) diramaikan? Ini aneh...
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H