Mohon tunggu...
Hans Pt
Hans Pt Mohon Tunggu... Seniman - Swasta, Sejak Dahoeloe Kala

Biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Relawan Ganjar Tetap Eksis, yang Bubar Itu Organisasi

11 Februari 2023   17:34 Diperbarui: 11 Februari 2023   17:45 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Regional - Kompas.com

Ganjar Pranowo, gubernur Jawa Tengah, adalah sosok yang punya peluang "lebih" di antara orang-orang yang dianggap layak maju sebagai kontestan Pilpres 2024 nanti. Alasan utamanya, Ganjar selalu menempati peringkat atas di banyak lembaga survei kredibel. Keunggulan alaminya, dia masih tergolong usia muda, relevan dan sangat cocok untuk zamannya. 

Namun fakta-fakta di atas tampaknya tidak terasa indah bagi Ganjar dan pendukungnya. Sebab hingga kini, setahun menjelang pilpres, partai politik (parpol) di mana dia bernaung, PDIP, tidak atau belum memberikan mandat baginya untuk maju sebagai capres. 

Syarat dan ketentuan pokok untuk menjadi capres adalah diusung oleh parpol yang memenuhi ambang batas (presidential threshold), yakni 20%. PDIP sebagai partai besar, sangat memenuhi syarat vital itu, hingga tidak perlu harus repot mencari parpol lain untuk berkoalisi. 

Nah, apakah karena faktor itu PDIP tidak grasa-grusu memutuskan kader mereka?  Kita tidak tahu. Atau apakah pada dasarnya Megawati Soekarnopoetri selaku pemegang otoritas di partainya, diam-diam sudah menetapkan Ganjar, sehingga dia tampak tenang-tenang saja? Tentu cuma Megawati seorang yang maklum.

Fakta lain, dukungan untuk Ganjar sangat marak di mana-mana. Salah satunya adalah warga netizen yang riuh dengan sokongan mereka untuk Ganjar. Bahkan banyak kelompok yang jauh-jauh hari mendeklarasikan pencapresan Ganjar. Ada pula yang menamakan diri sebagai relawan Ganjar. 

Itulah pula yang kini sedang jadi berita nasional, tentang sebuah organisasi yang diberi nama GP Mania (GP: Ganjar Pranowo),  dua hari lalu menyatakan membubarkan diri. Artinya organisasi ini mencabut dukungan, atau tidak lagi mendukung GP di pilpres tahun depan. 

Adalah sosok bernama Noel yang ketiban popularitas atas kejadian ini. Namanya santer disebut-sebut, sebab dia memang ketua atau koordinator GP Mania ini. Dan nama yang satu ini sudah berkibar sejak masa Jokowi nyapres beberapa waktu lalu. Noel cs dikenal sebagai pendukung militan capres Jokowi lewat nama perkumpulan "Joman": Jokowi Mania.

Apapun itu, Jokowi kembali memenangkan pilpres keduanya dengan perolehan suara yang sangat meyakinkan. Berdasarkan hitungan resmi KPU, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul 5% dari rival, atau sebanyak 10 juta lebih suara. Sebelumnya, dalam hitungan cepat atau quick count, pasangan ini sudah dinyatakan unggul dengan selisih 5%.

Sayang, Jokowi tidak bisa lagi maju pilpres, sebab aturan yang berlaku cuma untuk dua periode saja. Maka "Joman" pun bermetamorfosis mendukung sosok yang diperkirakan direstui oleh Jokowi sebagai suksesornya nanti. Sosok Ganjar Pranowo yang namanya meroket, dan diyakini sebagai sosok yang diinginkan oleh Jokowi pula, dijadikan mereka sebagai "ganti".

Maka hadirlah GP Mania, yang tetap dikomandani oleh si Noel. Namun di mata banyak orang, Noel yang sekarang bukan lagi seperti yang dulu. Beberapa waktu lalu dia bikin heboh dengan secara terbuka memberikan kesaksian dukungan untuk Munarman yang ketika terjerat tudingan terlibat terorisme. 

Entah dalam rangka apa, tiba-tiba Noel datang dengan suara pembelaan, bahwa Munarman tidaklah seperti yang ditudingkan. "Munarman itu bukan teroris", kata Noel dalam kesaksiannya. Noel menjadi sosok yang kontroversil, dan penuh misteri. Sebagai pendukung Jokowi, mestinya dia tidak akan punya sikap seperti itu, apalagi dengan lantang mengucapkannya di tengah publik.

Walhasil, dia pun dicopot dari kursi komisaris sebuah perusahaan negara, yang  konon dia dapatkan sebagai "jasa" atas peran utamanya menggerakkan "Joman". 

Tapi ibarat pepatah: nasi sudah menjadi bubur, sekali lancung ke ujian seumur hidup orang tidak akan percaya. Ketika dia kembali tampil dengan GP Mania-nya sudah banyak orang yang mendua hati. Tapi bukan "mendua hati" tentang Ganjar Pranowo, namun menyangkut sosok Noel yang dianggap sudah tidak "murni" lagi.

Hingga akhirnya GP Mania membubarkan diri, sebab kata mereka, tidak mungkin mendukung seseorang (Ganjar) yang belum jelas posisinya: apakah akan jadi capres 2024 atau tidak? Kalau ternyata nanti tidak diberikan mandat oleh partai, lalu untuk apa mendukungnya? Seperti itulah alasan mereka. 

Tetapi apakah dengan bubarnya organisasi ini maka para "ganjarist" pun meleleh? Tentu tidak. Suara dukungan terhadap si Rambut Putih tetap membahana. Sebab GP Mania, bagaimana pun hanya sebuah organisasi yang tujuannya menyatukan banyak orang selaku pendukung Ganjar. Namun yang pasti, organisasi itu tidak lantas bisa mendikte orang per orang untuk ikut-ikutan meninggalkan Ganjar.

Soal bubarnya organisasi, itu hanya riak kecil. Toh masih banyak perkumpulan yang tetap setia dengan dukungannya bagi Ganjer. Noel cs bisa berlalu, dan membentuk dukungan untuk sosok lain. Tapi bisa datang "noel-noel" baru yang akan konsisten mengonsolidasikan para pendukung Ganjar, dengan nama organisasi dan bendera yang baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun