Mohon tunggu...
Hans Pt
Hans Pt Mohon Tunggu... Seniman - Swasta, Sejak Dahoeloe Kala

Biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Karena AHY Memberikan Kesan yang Kurang Baik?

1 Februari 2023   04:22 Diperbarui: 1 Februari 2023   04:44 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: kompasiana.com

Sayang, parpol yang dia punya tidak bisa bermain sendiri untuk maju pilpres, sebab perolehan suara pada pemilu lalu tidak cukup. Dia perlu berkoalisi dengan beberapa parpol supaya dapat 20% presidential threshold.

Asa sempat terbangun dengan dideklarasikannya Anies Baswedan oleh Nasdem, disokong Demokrat dan PKS. Tapi langkah politik ini belum final, sebab siapa yang akan menjadi cawapres belum kelar. Kabarnya PKS dan Demokrat saling ngotot untuk memasangkan kadernya di sisi Anies. AHY sendiri ingin mewakili Demokrat.

Sebenarnya AHY sudah wara-wiri ke sana kemari, bertemu dengan parpol-parpol lain untuk menawarkan dirinya untuk 2024 maju sebagai capres ataupun cawapres. Namun hingga kini belum tampak hasil yang signifikan. Ada kesan bahwa parpol-parpol "enggan" menaikkan AHY.

Mengapa? Mungkin orang-orang kurang antusias melihat AHY yang tampak terlalu ambisius, sementara "modal" berupa pengalaman politiknya sangat minim. Pengalaman di pemerintahan pun nol, sebab selama ini hanya di kemiliteran. Adapun jabatannya sebagai ketum parpol, terkesan hanya "hibah" dari SBY.

Namun yang paling disorot tentu langkah AHY yang menanggalkan dinas kemiliteran dalam kondisi serba tanggung, hanya pangkat mayor. Padahal, alangkah bagusnya jika dirinya tetap di sana hingga puncak karir, pensiun dengan pangkat jenderal. Mungkin sebagai kasad atau panglima?

Jika saja AHY memilih jalan ini, pensiun pada puncak karir militernya, parpol dan publik tidak ada sedikit pun keraguan atas dirinya. Tapi karena terkesan ambisius, memburu jabatan presiden RI  meski hanya berpangkat mayor, siapa pun akan mencibir.

Dan itulah kesalahan AHY, tidak memberikan contoh yang baik bagi publik, khususnya generasi muda. Hanya karena ada kesempatan, buru-buru mencampakkan karir dalam keadaan "mentah". Akibatnya, di dunia politik praktis pun sosoknya bisa jadi dianggap dengan hanya sebelah mata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun