Lanjut soal rumah ibadah senilai Rp 1 T tadi, kita pun bertanya-tanya: Apakah yang namanya tempat ibadah harus dibangun sedemikian mewah megah dan menelan dana yang sangat besar?Â
Penulis sebagai seorang penganut kristiani sering tidak habis pikir dengan bangunan gereja yang megah dan mewah. Padahal gereja adalah tempat ibadah untuk bersekutu memuji dan memuliakan Tuhan. Tempat ibadah mestinya cukup nyaman dan lega bagi umat yang menggunakannya. Misalnya, cukuplah jika bangunannya kokoh kuat aman, atap tidak bocor jika hujan. Alat-alat penerangan yang cukup, sound system yang layak, itu memang harus. Boleh saja dilengkapi AC jika lokasi berada di kawasan yang panas.
Di samping itu, tentu harus ada kursi atau bangku yang nyaman diduduki, serta perabotan lain yang tidak perlu harus mewah dan mahal. Yang penting kuat kokoh dan nyaman digunakan. Soal bangunan, tidak perlu misalnya dibuat bergaya klasik dan semacamnya itu. Tidak juga perlu semacam menara atau tower yang tinggi menjulang untuk di puncaknya didirikan salib. Kalau direnungkan, apa sih urgensinya?
Keriuhan yang disebabkan oleh rumah ibadah yang mewah megah dan menelan biaya sebesar Rp 1 triliun itu, kiranya menjadi bahan renungan tentang apa manfaatnya sehingga rumah ibadah harus mewah dan megah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H