Tapi sungguh tak dinyana, Paloh diberitakan bertemu Jokowi di Istana, kemarin sore. Ada apa? Sayang, tidak ada ulasan tentang apakah keduanya berpelukan? Apa yang dibahas keduanya selama satu jam lebih tidak ada informasi tentang itu. Berbagai dugaan pun merebak, yang nadanya liar maupun bertujuan untuk memanaskan situasi.Â
Namun apa gerangan yang terjadi? Kemungkinan besar tak jauh dari isu reshuflle. Tiga menteri dari Nasdem kemungkinan akan digeser oleh Kepala Negara, sebab Nasdem sudah bisa dianggap sebagai oposan, karena mendeklarasikan sosok yang dianggap sebagai antitesis pemerintah.
Jokowi adalah pemimpin santun yang paham soal tatakrama, adab dan akhlak. Bisa saja sebenarnya dia mengganti menteri-menteri, sebab itu adalah hak prerogatif seorang kepala pemerintahan. Namun dia masih mengutamakan adab dan tatakrama dengan lebih dahulu membincangkannya ke ketua umum Nasdem itu.
Jadi, kemungkinan besar, yang menjadi agenda pertemuan mendadak Jokowi - Paloh itu memang menyangkut reshuffle. Maka tidak ada kaitannya dengan isu atau dugaan tentang peninjauan kembali Anies sebagai capres yang akan diajukan Nasdem. Sebab jika Paloh hendak memberitahu bahwa pihaknya akan melepas si "antitesis" dan memilih merapat kembali ke pemerintah, tentu dia akan memeluk Jokowi bukan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H