Mohon tunggu...
Hans Pt
Hans Pt Mohon Tunggu... Seniman - Swasta, Sejak Dahoeloe Kala

Biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lato-Lato Jauhkan Anak dari Gadget

27 Januari 2023   11:40 Diperbarui: 27 Januari 2023   15:05 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemunculan lato-lato yang tiba-tiba sejak Desember 2022 lalu memang sedikit mengejutkan. Tapi kita pahamlah itu tentu "kerjaan" para pebisnis juga yang jeli melihat peluang. Ketika selama bertahun-tahun anak-anak tidak bisa lepas dari gadget, mereka pun antusias menyambut lato-lato yang memang mengasyikkan dimainkan.

Selama sebulan terakhir dapat kita lihat bagaimana demam lato-lato menghinggapi anak-anak kita. Di mana pun ada anak-anak, lato-lato ada di tangannya. Tidak peduli anak laki atau perempuan,semua pegang lato-lato, bahkan walau tidak bisa memainkannya dengan mahir dan tepat. Hanya pegang saja, anak-anak tampak girang dan PD. 

Tanpa terasa, sudah dua bulan berlalu, dan kini demam lato-lato itu kelihatannya sudah mulai "membaik", dalam arti sudah berkurang "panas"nya. Bunyi "pletak-pletok" yang dulu selalu terdengar di mana-mana, setiap saat, hari-hari belakangan ini sudah mulai menghilang. Di tempat penulis berdomisili pun, sudah mulai hening dari bunyi lato-lato. Diperkirakan, dalam beberapa minggu ke depan, musim lato-lato akan berakhir.

Sangat disesalkan memang, sebab dengan demikian kanak-kanak akan kembali bermain dengan gadget mereka. Suatu hal yang sebenarnya kurang menggembirakan, mengingat ketika anak-anak sudah asyik dengan smartphone-nya, dia akan sibuk sendiri tanpa peduli lagi dengan sekitarnya. Walaupun ada kawan di sampingnya, yang juga sambil memelototi smartphone sendiri, namun nyaris tidak ada komunikasi di antara mereka. Asyik dan sibuk berselencar di dunia maya.

Sangat beda ketika kanak-kanak itu bermain lato-lato, masih bisa sambil bercanda, tertawa bersama. Tapi begitu kembali ke HP masing-masing, setiap anak hanya tampak memelototi hape, tanpa peduli dengan sekelilingnya. Bahkan tidak jarang kita melihat anak berjalan sendirian dengan tetap memelototi hapenya.

Kemunculan lato-lato, yang ternyata bisa mengembalikan dunia kanak-kanak sebagaimana dulu, sebelum dunia dikuasi gadget dan internet, diharap bisa menjadi sebuah inspirasi kita untuk memikirkan permainan apa lagi yang bisa digulirkan untuk menjauhkan anak dari gadget? Ketika musim lato-lato sudah berakhir, ada baiknya dimunculkan lagi permainan "jadul" yang bisa membuat anak-anak menyisihkan selama beberapa saat alat-alat komunikasi canggih mereka. Seperti misalnya iyo-iyo?

Kiranya demam lato-lato menyadarkan kita bahwa memang perlu membatasi anak-anak supaya tidak semakin larut dengan dunia maya yang mereka masuki lewat gadget.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun