Mohon tunggu...
Hans Pt
Hans Pt Mohon Tunggu... Seniman - Swasta, Sejak Dahoeloe Kala

Biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ahok (Ternyata) Belum Habis

24 November 2019   14:11 Diperbarui: 24 November 2019   14:19 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia ini rasanya sepi dan mencekam tanpa Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama atau BTP. Sewaktu naik menjadi gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2014 silam, dia sudah mulai bikin ramai. 

Media-media selalu memuat tentang dia dan aktivitasnya. Di mana-mana orang berebut untuk bersalaman atau berselfie dengannya. Pernah  suatu kali penulis menyaksikan sendiri sewaktu Ahok datang ke acara pesta pernikahan adat Batak di sebuah gedung. Salah satu mempelai atau orang tuanya, kemungkinan merupakan pegawai di Pemda DKI, dan Ahok diundang. 

Acara pernikahan secara adat Batak memang terkenal panjang dan terkesan bertele-tele. Biasanya acara adat dimulai di gedung pukul 12.00--setelah sebelumnya menerima pemberkatan di gereja. 

Acara di gedung itu biasanya selesai pukul 17.00/18.00, atau bahkan ada yang sampai pukul 19.00 lebih. Nah, ketika Ahok tiba, acara adat sudah mulai tiba pada tahapan yang penting. Para juru bicara kedua belah pihak pengantin sudah mulai saling bertukar kata, berdialog sebagaimana syarat dan tuntutan adat yang merupakan warisan nenek moyang. 

Begitu Ahok masuk ke dalam gedung, heboh pun tak terhindarkan ketika banyak tamu undangan yang sudah duduk manis dan berkonsentrasi mengikuti pembicaraan para jubir pengantin. 

Langkah Ahok menuju panggung tempat kedua mempelai bersanding pun  terhambat karena banyak orang yang ingin selfie. Dan ketika selesai menyalami pengantin dan keluarga, Ahok hendak meninggalkan gedung pun. 

akuratnews.com
akuratnews.com
Namun hadirin masih ada yang merubung mantan bupati Belitung Timur itu. Sekalipun kehadiran Ahok tidak menghentikan acara para tetua yang sedang bertukar kata-kata, namun perhatian hadirin hampir semua tertuju ke Ahok. 

Hampir setengah jam Ahok menjadi pusat perhatian, hingga dia meninggalkan areal dengan mobilnya. Lalu acara adat pun kembali normal. Ada-ada saja, Ahok.

Tapi Ahok tersandung kasus "penistaan" agama Islam. Aksi demo pun berlangsung hampir setiap hari untuk menuntut Ahok dihukum berat dan dipecat dari kursi gubernur DKI Jakarta. Aksi demo itu berpuncak pada 2 Desember 2017. 

Gerakan aksi demo yang menghadirkan "jutaan" orang memenuhi Lapangan  Monas dan sekitarnya itu kemudian dikenang dengan 212, dan pesertanya diakui sebagai alumni. Hebat juga, peserta aksi demo pun bisa mendapat predikat sebagai alumni. Nama persatuannnya Persaudaraan Alumni (PA 212). 

Singkat cerita, gara-gara tekanan massa demo, Ahok dihukum hakim selama dua tahun atas tuduhan menista agama. Beberapa waktu sebelumnya dia kalah dalam pilgub DKI. Hukuman penjara dia jalani dengan ikhlas dan tawakal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun