Kabar terbaru dari Ahok setelah bebas dari tahanan Mako Brimob adalah bergabung dengan PDIP. Kalau ini benar, rasanya kok terburu-buru sekali Ahok terjun ke politik praktis. Padahal, idealnya dia menyepi dulu dari hingar-bingar politik terutama di saat suhu politik sedemikian panas menjelang Pilpres 2019.Â
Kasus Ahok sehingga divonis dua tahun kurungan juga bukan perkara biasa. Banyak hal yang abnormal di sana. Gara-gara Buni Yani mengedit pidatonya, dan disebar di medsos dengan caption: "Ahok menista agama Islam", maka heboh pun meledak.Â
Ahok yang dibenci sekelompok orang karena tidak bisa menerima seorang "kafir" menjadi orang nomor satu di Ibu Kota, dari waktu ke waktu menggelar demo untuk menuntut Ahok melepas jabatannya itu. Dan beredarnya video editan itu membuat arus penolakan terhadap Ahok semakin meluas, hingga ke seantero negeri.
Ahok kalah di Pilkada 2017 DKI Â yang juga penuh kontroversi. Kekuatan massa telah menjadi penentu hukum, dan sekaligus mencederai demokrasi. Ada pun nasib Ahok, ibaratnya sudah jatuh tertimpa tangga pula. Setelah kalah di pilgub, pengadilan menjatuhkan vonis dua tahun penjara.
Ahok tidak melakukan banding, pasrah saja masuk ke LP Cipinang. Namun dengan berbagai pertimbangan dia dipindah ke rumah tahanan Mako Brimob di Depok, Jawa Barat. Di sanalah dia menghabiskan masa-masa hukuman dengan tabah sabar dan tidak bikin ulah.Â
Tapi berita bahwa Ahok menggugat cerai istrinya, Veronica Tan, membuat publik terhenyak. Sulit dipercaya. Namun faktanya memang begitulah. Lewat putusan pengadilan, pernikahan Ahok - Veronica yang sudah berlangsung dua dekade, dan membuahkan anak-anak yang sudah beranjak dewasa, akhirnya berakhir putus. Konon keberadaan PIL (pria idaman lain) di kehidupan Veronica, yang membuat pernikahan ini harus bubar. Konon pula, upaya-upaya mediasi guna menyelamatkan keutuhan rumah tangga ini juga kandas.Â
Publik kecewa. Sosok yang selama ini dianggap begitu sempurna--antara lain karena memiliki istri "cantik dan setia", dan rumah tangga yang bahagia--ternyata gagal total mempertahankan keutuhan rumah tangga. Entah siapa yang salah dalam hal ini, itu urusan merekalah. Tapi penilaian publik terhadap sosok Ahok sedikit-banyak pasti berubah.Â
"Bagaimana bisa memimpin dan mengelola orang banyak dengan baik, sedangkan mengelola dan memimpin keluarga sendiri tidak mampu?" Ungkapan sinis ini mulai terlontar dari beberapa pihak. Jika ada orang yang berpikiran seperti ini, bisa jadi kekagumannya terhadap sosok Ahok telah memudar.
Selanjutnya, Ahok yang sudah berstatus jomblo (duda) ramai pula diberitakan memiliki hubungan spesial dengan seorang gadis cantik, anggota Polwan yang bertugas di Mako Brimob. Usia si gadis masih 22 tahun, dan beda 30 tahun dibanding Ahok yang sudah 52 tahun.Â
Agama kedua insan yang berbeda, menjadi isu yang ramai diulas di media-media sosial. Ada yang mengatakan demi menikahi sang gadis cantik, Ahok rela meninggalkan iman kristianinya. Apalagi selama di dalam sel Ahok dikabarkan rajin membaca kitab suci, termasuk kitab suci agama lain, semakin membuat pembahasan isu ini ramai dan mengundang minat dan rasa penasaran banyak orang.
Tapi setelah Ahok bebas, teka-teki soal pernikahan dan masalah keyakinan kedua insan semakin terkuak lebar. Gambar-gambar yang beredar di medsos saat keluarga Ahok mengadakan ibadah syukur di rumah, memberikan sekilas info bahwa si gadislah yang mengikuti Ahok.Â
Dalam ibadah itu, si gadis yang duduk bersanding dengan Ahok di bagian depan, tampak mengikuti ibadah tersebut. Informasi dari pihak kelurahan di mana si gadis berdomisili membenarkan bahwa kedua "calon pengantin" itu punya agama yang sama. Dari statemen-statemen yang beredar pun semakin menguatkan bahwa si gadis telah mengikuti kepercayaan Ahok.
Tapi hingga kini kapan pernikahan antara keduanya belum ada info yang valid. Justru kabar bergabungnya Ahok ke PDIP yang menjadi viral. Bergabungnya Ahok ke PDIP sepertinya tidak lagi disambut antusias oleh banyak orang. Mungkin banyak yang berpendapat bahwa keputusan Ahok terjun ke politik dalam waktu yang cepat ini kurang tepat. Sebelumnya, faktor rumah tangga yang kandas sudah membuat banyak orang tidak lagi antusias.Â
Lalu "rencana" menikah dengan cepat pasca-bercerai, juga sudah menggerus simpati banyak orang. Kok begitu mudahnya melupakan kehidupan rumah tangga yang sudah dijalani selama dua dekade? Menikah dengan gadis yang usianya sangat njomplang pula. Sangat tidak sepadan. Lebih memantik rasa kecewa banyak orang lagi karena bukan Ahok yang pindah agama, tetapi sebaliknya. Bahkan ada tokoh agama "garis keras" yang dengan terang-terangan mengecam Ahok karena telah dengan sengaja "memurtadkan" seorang wanita.
Dan rentetan peristiwa itu sedikit-banyak membuat simpati orang memudar terhadap Ahok. Kalaupun kehidupan rumah tangganya tidak bisa dipertahankan, mestinya jangan cepat menikah dengan wanita lain, yang perbedaan usia jauh pula. Dan jangan langsung terjun ke politik praktis di tengah suasana panas menjelang pilpres. Antipati banyak orang terhadap Ahok gara-gara "menista" agama belum hilang. Dikhawatirkan ini berakibat kurang bagus bagi parpol pendukung dan capres/cawapres yang diusung parpol yang bersangkutan. Â Apapun itu, kita harus menerima kenyataan bahwa Ahok, bukan yang dulu lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H