Mohon tunggu...
Hans Pt
Hans Pt Mohon Tunggu... Seniman - Swasta, Sejak Dahoeloe Kala

Biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Begitu Bodohkah Oposisi?

6 Oktober 2018   12:57 Diperbarui: 6 Oktober 2018   13:14 1830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya, wajah bonyok atau babak belur inilah yang akan dijual oleh pihak-pihak yang menciptakan skenario ini, disertai kalimat atau kata-kata yang membuat orang-orang dengan lekas dapat menyimpulkan atau menduga tentang siapa pelakunya. 

Di tahun politik yang sangat panas, ketika seorang juru kampanye dianiaya orang-orang tak dikenal, maka yang pertama dituding dan dicurigai sebagai pelaku pastilah pihak lawan. Apalagi "korban" ini dikenal sangat nyinyir dan dibenci pihak lawan. 

Sampai di sini, para perancang skenario masih bisa dikatakan jenius dan brilian. Namun ketika mereka memilih operasi plastik untuk memperoleh wajah lebam-lebam seperti orang yang baru dianiaya, mulailah tampak betapa bodohnya mereka. 

Mestinya mereka berpikir juga tentang kemungkinan orang-orang yang terlibat dalam proses operasi di rumah sakit itu "buka mulut" jika kasus ini ramai dan menjadi polemik di tengah-tengah masyarakat. Sebab tidak mungkinlah membungkam mulut semua orang di rumah sakit yang sudah mengetahui proses bedah plastik ini.

Kemudian, cepatnya mereka menggelar konferensi pers,  juga memperlihatkan kebodohan itu.  Mereka tampak begitu bernafsu memberitakan peristiwa itu supaya masyarakat luas segera tahu karakter sebenarnya dari pendukung capres yang terus bekerja itu. 

Semua tahapan-tahapan itu dilakukan serba terburu-buru dengan harapan segera mendapatkan hasil yang signifikan, yakni tergerusnya simpati rakyat banyak terhadap petahana, dalam hal ini pemerintah, secara khusus lagi Jokowi.  

Namun semua skenario ini berantakan dengan sangat memalukan. Bahkan aktor, eh..., aktris utamanya yang sudah dalam posisi OTW ke luar negeri ditangkap petugas di dalam pesawat.  Semoga si "pencipta hoax terbaik" ini segera mendapatkan pelayanan yang baik dari hamba hukum yang segera memprosesnya.

Semoga saja peristiwa ini ada hikmahnya, dan publik semakin tahu tentang siapa atau kelompok mana yang sejatinya gemar atau hobby membuat hoax dan menyebarkannya di medsos, lalu menuding orang lain sebagai pembuat hoax. Pengakuan Ratna Sarumpaet bahwa dia adalah pencipta hoax terbaik, dengan sendirinya sudah menjawab banyak hal tentang hoax.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun