Selanjutnya, wajah bonyok atau babak belur inilah yang akan dijual oleh pihak-pihak yang menciptakan skenario ini, disertai kalimat atau kata-kata yang membuat orang-orang dengan lekas dapat menyimpulkan atau menduga tentang siapa pelakunya.Â
Di tahun politik yang sangat panas, ketika seorang juru kampanye dianiaya orang-orang tak dikenal, maka yang pertama dituding dan dicurigai sebagai pelaku pastilah pihak lawan. Apalagi "korban" ini dikenal sangat nyinyir dan dibenci pihak lawan.Â
Sampai di sini, para perancang skenario masih bisa dikatakan jenius dan brilian. Namun ketika mereka memilih operasi plastik untuk memperoleh wajah lebam-lebam seperti orang yang baru dianiaya, mulailah tampak betapa bodohnya mereka.Â
Mestinya mereka berpikir juga tentang kemungkinan orang-orang yang terlibat dalam proses operasi di rumah sakit itu "buka mulut" jika kasus ini ramai dan menjadi polemik di tengah-tengah masyarakat. Sebab tidak mungkinlah membungkam mulut semua orang di rumah sakit yang sudah mengetahui proses bedah plastik ini.
Kemudian, cepatnya mereka menggelar konferensi pers, Â juga memperlihatkan kebodohan itu. Â Mereka tampak begitu bernafsu memberitakan peristiwa itu supaya masyarakat luas segera tahu karakter sebenarnya dari pendukung capres yang terus bekerja itu.Â
Semua tahapan-tahapan itu dilakukan serba terburu-buru dengan harapan segera mendapatkan hasil yang signifikan, yakni tergerusnya simpati rakyat banyak terhadap petahana, dalam hal ini pemerintah, secara khusus lagi Jokowi. Â
Namun semua skenario ini berantakan dengan sangat memalukan. Bahkan aktor, eh..., aktris utamanya yang sudah dalam posisi OTW ke luar negeri ditangkap petugas di dalam pesawat. Â Semoga si "pencipta hoax terbaik" ini segera mendapatkan pelayanan yang baik dari hamba hukum yang segera memprosesnya.
Semoga saja peristiwa ini ada hikmahnya, dan publik semakin tahu tentang siapa atau kelompok mana yang sejatinya gemar atau hobby membuat hoax dan menyebarkannya di medsos, lalu menuding orang lain sebagai pembuat hoax. Pengakuan Ratna Sarumpaet bahwa dia adalah pencipta hoax terbaik, dengan sendirinya sudah menjawab banyak hal tentang hoax.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H