Mohon tunggu...
Hans Pt
Hans Pt Mohon Tunggu... Seniman - Swasta, Sejak Dahoeloe Kala

Biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Cristiano Ronaldo Bisa Apa di Juventus?

1 September 2018   12:08 Diperbarui: 1 September 2018   18:27 2610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belum jelas betul apa alasan Cristiano Ronaldo meninggalkan Real Madrid secara tiba-tiba. Ada banyak dugaan. Tapi alasan yang sebenarnya tentu hanya Ronaldo seorang yang tahu. 

Ada yang menduga Ronaldo hengkang dari Spanyol karena bermasalah dengan pajak, dan terancam ditangkap dan dipenjarakan. Ada pula dugaan karena manajemen Real Madrid tidak serius menyodorkan perpanjangan kontrak yang tentu saja harus disertai kenaikan gaji. Belakangan ini Ronaldo memang suka uring-uringan karena gajinya kalah besar dari Lionel Messi (Barcelona) atau Neymar Jr (Paris Saint Germain).

Tak ada yang meragukan kapasitas Ronaldo. Dia memang dilahirkan menjadi bintang sepakbola. Dalam usianya yang masih remaja, pencari bakat menariknya dari klub Sporting Lisbon, Portugal ke Manchester United (MU). 

Dasar memang berbakat, di Liga Inggris itu dia sukses dan menjadi bintang MU. Ingin mendapatkan petualangan baru, dia merapat ke Real Madrid, dan juga menjadi superstar di klub para bintang itu (los galacticos).

Di Santiago Bernabeu, markas Real Madrid, Ronaldo mencetak 450 gol  dalam 438 pertandingan. Klub kaya raya ini tentunya tidak akan bisa melupakan jasa Ronaldo yang telah memberikan dua gelar La Liga, dua trophy Copa del Rey, empat Piala Liga Champions Eropa, dua Piala Super Eropa, dan tiga gelar juara  dunia antarklub. Dalam sepuluh tahun ke depan sulit bagi Real Madrid untuk memiliki seorang pemain yang bisa menyamai torehan Cristiano Ronaldo.

Namun manajemen Real Madrid tentu punya pertimbangan lain untuk memanjangkan kontrak Ronaldo dibarengi gaji yang sangat tinggi. Ronaldo memang fenomenal, tetapi usianya yang sudah menginjak 33 tahun akan menjadi pertimbangan serius bagi manajemen. 

Sepakbola ada olahraga yang menguras tenaga dan stamina, apalagi untuk seorang yang bermain sebagai penyerang dan pencetak gol, seperti Ronaldo. 

Beda misalnya jika posisi pemain "hanya" sebagai penjaga gawang, bisa saja diberikan toleransi bagi kiper hebat dan masih punya ambisi, semacam Gianluigi Buffon. Meski usianya sudah 41 tahun, masih tetap dipercaya berdiri di bawah mistar Juventus hingga musim 2017/2018 yang sudah berlalu. Hebatnya Buffon, musim 2018/2019 ini dia malah pindah lagi ke Liga Perancis dan bermain untuk PSG.

Tapi tanpa bermaksud mengurangi rasa hormat kepada Buffon dan bintang sepakbola lainnya yang sudah mulai "uzur"  sebaiknya segeralah menepi dari lapangan hijau, memberikan tempat kepada tunas-tunas muda yang datang silih berganti. 

Sepakbola sebagai permainan yang menguras tenaga dan stamina tentu hanya cocok bagi pemain-pemain yang dari segi usia masih layak, semisal 30-an ke bawah. Kalau sudah lebih dari 35 tahun, sebaiknya pensiun dan mencoba untuk menjadi pelatih sepakbola. Sepakbola sebagai hiburan pun akan lebih memikat di mata penonton apabila para pemainnya itu terdiri dari orang-orang muda yang energik, segar, dan ganteng.

Kembali ke Ronaldo. Belum lama ini diberitakan bahwa dia marah lantaran tidak terpilih sebagai pemain terbaik Eropa versi UEFA yang diadakan di Monaco, 30 Agustus 2018 lalu. Gelar dan trophy tersebut justru diberikan kepada Luca Modric, dari Real Madrid. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun