Waktu melawan Taiwan, anak-anak tampil bagus, namun sulit sekali menceploskan gol sekalipun para pemain kita menciptakan banyak peluang di babak pertama. Hal ini perlu menjadi perhatian para pemain dan pelatih, bagaimana supaya peluang yang banyak itu bisa dikonversi dengan sejumlah gol.
Ketika melawan Palestina, tim Garuda kelihatan sedikit tertekan. Maklum mereka berhadapan dengan pemuda-pemuda Arab yang secara fisik memang lebih besar dan kuat stamina. Semangat juang mereka pun pasti lebih heroik karena sering berdemo melawan tentara Israel. Atau jangan-jangan mereka sering main lempar-lempar batu ke arah pasukan Israel? Akhirnya, PSSI memang dikalahkan mereka  dengan skor tipis 1-2. Untunglah ketika melawan Laos beberapa hari kemudian, mentalitas timnas kita tidak melorot, sehingga bisa menaklukkan Laos dengan skor 3 - 0.
Namun ujian yang paling menentukan adalah nanti malam melawan Hongkong. Postur anak-anak Hongkong ini juga tergolong besar dan tegap menyerupai orang-orang Eropa atau Arab. Tapi jika PSSI muda tampil sebagaimana ketika berhadapan dengan Taiwan, hasil akhir yang bagus pasti akan didapatkan.Â
Apalagi, Evan Dimas sendiri mengatakan bahwa tim Hongkong tidaklah terlalu istimewa. Karena Evan Dimas sudah mengalami sendiri, beberapa kali berhadapan dengan timnas Hongkong dalam berbagai even. Dan jika merujuk sejarah pertandingan timnas PSSI dengan tim Hongkong pun, PSSI lebih banyak unggul. Maka diharapkan statistik ini dapat menambah motivasi para pemain kita untuk tampil lebih tenang dan percaya diri.
Kiranya upacara pembukaan Asian Games XVIII pada Sabtu malam 18/8/2018 lalu yang sangat spektakuler itu semakin membuat skuad Garuda Muda termotivasi.Â
Berkat sukses acara pembukaan di Gelora Bung Karno itu, seluruh dunia sudah mengakui bahwa Indonesia ternyata bisa. Bisa melakukan perhelatan akbar dengan sangat bagus. Maka tidak ada alasan untuk tidak bisa mengalahkan Hongkong nanti malam!
