Mohon tunggu...
Hans Pt
Hans Pt Mohon Tunggu... Seniman - Swasta, Sejak Dahoeloe Kala

Biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kalau Diusik Terus-menerus, Ya Lawan!

8 Agustus 2018   14:41 Diperbarui: 8 Agustus 2018   15:41 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kompas.com

Pekan ini pihak oposisi bagaikan mendapatkan amunisi baru untuk mengganggu pemerintah (baca: Presiden Jokowi). Berawal dari pidato Jokowi di Sentul, Jawa Barat dalam rangka rapat umum pendukung Jokowi, Sabtu (4/8/2018).

Dalam pidatonya Jokowi antara lain mengatakan: "Jangan bangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian, jangan membangun fitnah-fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang. Tapi, kalau diajak berantem juga berani!"

Pidato ini disambut antusias dan penuh semangat oleh para relawan yang memenuhi Sentul International Convention Center (SICC) tersebut. Respon hadirin yang sangat bersemangat itu wajar saja, terlebih lagi jika mengingat bahwa selama ini pihak oposisi terkesan "bisa melakukan apa saja" untuk mengganggu, melecehkan, mendiskreditkan, menjelekkan pemerintah, secara khusus pribadi dan keluarga Presiden Jokowi.

Bagi pengguna aktif medsos, pasti tahu bagaimana misalnya Jokowi terus-menerus dituduh sebagai anggota PKI; tidak punya orang tua yang jelas asal-usulnya; harus tes DNA, dll. Presiden yang dikenal sebagai taat beragama sejak masa kanak-kanak hingga menjadi presiden sekarang ini, mendapat serangan pula dengan sebutan sebagai musuh ulama, antiagama, dan lain sebagainya. Lucu sekali mereka!

Didera aneka tudingan tak berdasar dan tak bertanggung jawab seperti ini--jangankan pendukung Jokowi--orang-orang yang bersikap netral, pasti merasa tersinggung. Hebatnya, Presiden Jokowi sendiri menanggapinya dengan dingin, dan tidak tersulut emosi. Kita pun yakin bahwa tuduhan-tuduhan itu tujuannya hanyalah untuk menjatuhkan nama baik Jokowi, untuk membuat simpati rakyat hilang. 

Kejam dan sadis memang cara-cara yang dilakukan oleh pihak oposisi yang haus kekuasaan tersebut. Mereka juga ingin mengganggu konsentrasi pemerintah supaya kebijakan dan pekerjaan amburadul.

Coba, ketika nilai rupiah terus melemah terhadap mata uang asing, siapa yang bersorak girang? Apabila kondisi negara tidak sehat atau tidak stabil, siapa yang berbahagia? Kegagalan pemerintah adalah pintu masuk mereka meraih kekuasaan yang sejak lama didambakan. Dalih ingin membawa negeri ini ke posisi terhormat dan disegani dunia? Itu hanyalah jargon usang yang semua orang pasti memidatokannya dalam setiap kampanye pilpres.

Sangat banyak karya dan gebrakan pemerintah Jokowi yang membuat kita sebagai anak bangsa merasa sangat optimis menatap ke masa depan. Pembangunan infrastruktur di mana-mana yang pasti akan membawa manfaat untuk generasi kini dan generasi mendatang, di mata oposisi itu hanya bayang-bayang semu. Mereka hanya mempersoalkan hutang-hutang pemerintah, harga telur yang naik.

Pemberantasan korupsi yang masif dengan dicokoknya sejumlah oknum pejabat daerah dan politikus yang nyambi sebagai maling, menggarong uang rakyat, bukannya didukung, malah balik menuduh parpol pendukung pemerintah sarang koruptor. 

Pemerintah dengan dahsyat mulai mengambil alih aset bangsa semacam Freeport dan Blok Rokan, namun oposisi menyoal tentang Indosat, Pertamina, dll. Singkatnya, tidak ada satu hal pun kerja pemerintah yang bagus pun di mata mereka. Kejadian apa pun diolah dan dijadikan isu untuk kemudian disebarkan ke masyarakat luas. Dengan sadar mereka menyesatkan publik dengan isu-isu yang digoreng sedemikian rupa, demi kekuasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun