Mohon tunggu...
Hans Pt
Hans Pt Mohon Tunggu... Seniman - Swasta, Sejak Dahoeloe Kala

Biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jejak Langkah Arwah

9 Mei 2018   13:14 Diperbarui: 13 Mei 2018   15:29 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(foto: premieremagz.com)

Nah, bunyi itu kedengaran lagi, bahkan kini lebih keras. Sementara itu, PRT yang sedang bekerja di dapur berkali mengucapkan: Husssss!!! Huss!!! Dia seperti mengusir sesuatu, sambil melihat ke atas. Agaknya dia pun sudah sering mendengar bunyi-bunyi itu kalau suasana rumah sedang sepi.

Aku diam saja, seolah tidak tahu. Namun ketika bunyi langkah kaki kembali terdengar dan makin kencang, aku  kembali melangkah mengendap-endap menaiki tangga dan mengintip. Sama saja, tidak ada siapa-siapa, bahkan aku sudah memeriksa setiap sudut. Kedua keponakan aku masih pulas dibuai mimpi. Mungkin mimpi indah sedang dibelai-belai ibu mereka.

Akhirnya, sambil berurai air mata, aku berdoa kepada Tuhan, supaya almarhumah kakakku diterima di sisi-Nya, dan mohon perlindungan bagi kedua anaknya yang masih kecil itu. 

Selesai berdoa, aku turun kembali ke bawah, dan sejak itu tidak pernah lagi terdengar lagi orang melangkah di lantai atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun