Penelitian dari UNESCO menunjukkan bahwa pendidikan adalah alat utama untuk mempromosikan toleransi dan pemahaman di antara komunitas yang beragam. Ekskursi ini menjadi bukti nyata bagaimana pendidikan tidak hanya tentang kurikulum, tetapi juga tentang nilai-nilai yang ditanamkan. Baik di pesantren maupun di sekolah kami, pendidikan menjadi landasan untuk memahami dunia yang lebih luas. Ketika kami berbagi pengalaman dan belajar dari satu sama lain, kami memperkuat fondasi persatuan bangsa.
Merajut Masa Depan Bersama
Ekskursi ini bukan hanya perjalanan lintas budaya, tetapi juga perjalanan menuju pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya harmoni. Di tengah perbedaan gaya hidup, kami menemukan bahwa antusiasme dalam belajar adalah kesamaan mendasar yang menghubungkan kami. Para santri mengajarkan kami tentang ketekunan, sementara kami memperkenalkan mereka pada perspektif baru. Jalur hidup kami mungkin berbeda, tetapi semangat kami untuk Indonesia tetap sama.
Hari ini, kami adalah siswa dan santri, tetapi suatu hari nanti, kami mungkin akan menjadi bagian dari jajaran pemimpin bangsa. Ekskursi ini mengingatkan saya bahwa perbedaan bukanlah penghalang, melainkan peluang untuk belajar dari satu sama lain. Sebagai generasi muda, tanggung jawab kita adalah menjaga semangat belajar ini, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk Indonesia. Dengan pendidikan dan dialog, kita bisa membangun bangsa yang tidak hanya kuat, tetapi juga penuh dengan rasa hormat dan kebersamaan.
Ilmu adalah pelita kehidupan.
Melalui ekskursi ini, saya belajar bahwa pelita tersebut menjadi lebih terang ketika kita berbagi dan saling mendukung. Bersama, kita adalah bagian dari Indonesia yang beragam tetapi satu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H