Mohon tunggu...
Hans Hayon (Yohanes W. Hayon)
Hans Hayon (Yohanes W. Hayon) Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Isu-Isu Demokrasi, Ekonomi-Politik, dan Keamanan

Suka membaca dan mengobrolkan apa saja.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kisruh Laut China Selatan dan Pentingnya Reformulasi Kedaulatan

14 Mei 2024   22:28 Diperbarui: 15 Mei 2024   08:06 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa entitas atau figur yang paling banyak dikutip pernyataannya terkait isu ini diantaranya Menteri Pertahanan sekaligus Capres Paslon 02 Prabowo Subianto, Capres Ganjar Pranowo, Presiden Joko Widodo, dan Capres paslon 01 Anies Baswedan. 

Ontology Networking. Sumber: Dashboard Newstensity
Ontology Networking. Sumber: Dashboard Newstensity

Anies Baswedan menekankan pentingnya presiden sebagai panglima diplomasi mengembalikan Indonesia sebagai penentu arah perdamaian regional dan global. Sementara itu, Prabowo Subianto menekankan penguatan industri pertahanan berbasis artificaial intelligence, penguatan SDM, dan hilirisasi segala bidang untuk memperkuat ekonomi pertahanan dan keamanan. Demikian juga Ganjar Pranowo menyinggung buku John Perkins dalam Confession of the Economics Hitman (2004) bahwa utang berhubungan dengan kedaulatan negara dan mematikan.

Selain media massa konvensional, isu ini juga dibincangkan warganet di media sosial dengan dominan percakapan tentang materi dalam debat capres. Beberapa akun yang paling banyak mendistribusikan konten diantaranya @NarasiNewsroom tentang aktivitas kapal China di LCS semakin meresahkan (X: link, IG: link). Isu lain yang dibahas yakni prediksi bahwa siapa pun presiden RI, negara ini akan mengadapi tiga masalah besar diantaranya konflik LCS (link), sorotan terhadap aktivitas kapal-kapal China di Filipina (link), dan highlight pernyataan Ganjar soal LCS (link).

Screenshot Postingan
Screenshot Postingan

#KedaulatanIndonesia, #JagaNatuna, #LombaISDS

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun