Mohon tunggu...
Hans Baihaqi
Hans Baihaqi Mohon Tunggu... -

Saya Hans Baihaqi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Langkah Awal Pebisnis Pemula

24 Desember 2014   21:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:32 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisnis, yups “bisikan si nikmat” saya menyebutnya. Bisikian nikmat itu biasanya dilontarkan oleh para pebisnis sukses. Disaat mendengar para pebisnis sukses bercerita mengenai kesuksesannya membuat kita tertarik dan terlena untuk segera membuat suatu bisnis. Namun terkadang bisikan nimat itu tidak senikmat yang diceritakan banyak aral melintang yang menghadangnya, seperti pepatah mengatakan Tuhan tidak akan memberikan pelangi jika kita tidak bisa melewati hujan bahkan badai. Betul, nikmat itu adalah pelangi yang diberikan Tuhan kepada kita yang berani menghadapi risiko.

Dalam menentukan sebuah bisnis, terkadang kita harus menganalisa lebih dalam mengenai risiko-risiko yang akan dihadapi. Semakin besar risiko, semakin besar hasil yang akan kita dapat. Risiko itu bisa saja membuat kita bangkrut, kita kehilangan segalanya. Jika anda takut, lebih baik tidak usah menjalankan sebuah bisnis. Bisnis diperuntukan bagi mereka yang siap dalam menghadapi semua risiko yang ada. Siap untuk bangkrut!!

Jika sudah siap, sebagai pebisnis pemula kita harus menentukan dahulu bisnis seperti apa sih yang akan kita jalankan. Alangkah baiknya jika kita memilih suatu bisnis sesuai dengan hobi kita masing2. Semuanya akan dijalani dengan rasa senang, ikhlas, dan tidak ada beban yang menghambat diperjalanannya nanti.

Memulai sebuah bisnis tidak perlu melulu mengenai Hal baru. Sebagai pebisnis pemula, lupakanlah menciptakan suatu ide bisnis yang belum pernah ada di dunia. Itu sama saja dengan membuang waktu anda. Kita dapat membuat bisnis dari bisnis yang sudah ada tetapi harus kita kemas dengan sesuatu yang berbeda. Bolehlah dikatakan metode ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi). Hal yang pertama dilakukan adalah pilih bisnis yang sudah ada dan menjadi hobi anda, kedua lihat (amati)apa yang diberikan dari bisnis tersebut, lalu modifikasi apa yang dapat anda lakukan untuk bisnis yang akan anda jalankan. Apa yang perlu dimodifikasi? Banyak! Seperti sistem, pangsa pasar, tempat usaha, kemasan produk, dan lain-lain yang didapat dari hasil pengamatan.

Ingat, menyesuaikan konsep bukanlah pilihan tetapi suatu keharusan jika bisnis anda akan lebih baik dan sukses. Salah satu kasus yang dapat saya ambil adalah menjamurnya rumah makan padang. Dapatkah anda membedakan rasa yang diberikan oleh rumah makan padang di sumatera, jakarta, jogja, dan daerah lainnya. Yups, betul. Rasa yang diberikan berbeda. Dalam kasus ini rumah makan padang di jogja lebih manis karena masyarakat jogja lebih menyukai masakan yang manis. Itu yang dinamakan menyesuaikan konsep.

Hal-hal diatas hanyalah langkah awal. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan. Pekerjaan selanjutnya adalah sabar dan kerja keras. Memulai sebuah bisnis adalah hal yang berisiko, tetapi jika kita mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik “terutama mental”, usaha kita pasti akan maju. Salam dan sukses untuk semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun