Mohon tunggu...
Hansamu Oyoba
Hansamu Oyoba Mohon Tunggu... Freelancer - Jambi

Berkarya untuk menginspirasi Menulis untuk berbagi Mengajar untuk mencerdaskan

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Jualan Tauge, Bisnis Menjanjikan dengan Modal Minimal

3 November 2016   15:33 Diperbarui: 4 April 2017   17:22 14448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toge umur tiga hari, sudah siap untuk disayur namun ukurannya belum cukup untuk dijual (sumber foto: dokumentasi pribadi)

Salah satu hambatan paling utama bagi kita untuk memulai bisnis yaitu modal. Bagaimana bisa kita mau memulai bisnis jika keuangan kita sangat terbatas? Solusi keterbatasan modal ini bisa dilakukan dengan meminjam uang di bank, namun ini berisiko tinggi, jika salah-salah kita bisa terlilit hutang. Jadi, adakah bisnis yang membutuhkan modal sedikit tetapi keuntungan yang didapat menjanjikan? Iya ada, bisnis tauge.

Mengapa tauge? Mari kita analisis sedikit. Harga kacang hijau di pasar sekitar Rp 24 ribu per Kg. Saya sendiri menggunakan kacang hijau dengan harga Rp 22 ribu per Kg. Dari kacang hijau 1 Kg tersebut, jika kita buat tauge, maka akan menghasilkan tauge sebanyak lebih kurang 7 Kg. Harga tauge di pasar jika kita jual sendiri sekitar Rp 7 ribu (tempat saya di Kota Bandung), tentu berbeda harga jual tauge untuk setiap daerah. Jadi, dari hasil penjulan tauge tersebut kita memperoleh 7 x Rp 7 ribu = Rp 49 ribu. 

Sehingga, jika dikurangi modal beli kacang hijau kita memperoleh pendapatan sebesar Rp 49 ribu – Rp 22 ribu = Rp 27 ribu. Pendapatan Rp 27 ribu tersebut merupakan pendapatan kotor kita karena belum dipotong biaya tambahan (seperti biaya air untuk menyiram, biaya peralatan, dan biaya nutrisi tauge).

Anggaplah biaya tambahan untuk membuat tauge tersebut adalah 7 ribu. Jadi kita memperoleh penghasilan sebesar Rp 20 ribu per Kg kacang hijau. Bayangkan jika per hari kita bisa menjual tauge dari 10 Kg kacang hijau, berapa penghasilan kita? Iya, Rp 200 ribu. Jika kita melihat modalnya yang sedikit tentu saja penghasilan tersebut lumayan, bukan?

Toge umur dua hari, ukurannya masih kecil tapi sudah kelihatan enak untuk disayur (sumber foto: dokumentasi pribadi)
Toge umur dua hari, ukurannya masih kecil tapi sudah kelihatan enak untuk disayur (sumber foto: dokumentasi pribadi)
Tunggu dulu. Kita belum menghitung modal untuk membuat tauge dari 10 Kg kacang hijau, jadi berapa kira-kira modalnya? Harga kacang hijau 10 x Rp 22 ribu = Rp 220 ribu. Harga boboko atau tolok atau carangka (suatu ayaman dari bambu yang berfungsi sebagai wadah) ukuran besar dengan kualitas jelek sekitar Rp 10 ribu per buah, kita perlu 2 buah ukuran besar dan 1 ukuran kecil, jadi harganya anggap Rp 30 ribu.

Harga nutrisi tauge anggap Rp 10 ribu, ini sudah sangat maksimal. Air untuk menyiram, jika menggunakan sumur tentu sangat murah, namun beda dengan air PDAM, jadi harus hemat air. Dalam hal ini saya menggunakan air sumur jadi saya kurang tahu berapa biaya airnya. Jadi kesimpulannya, modalnya adalah Rp 220 ribu + Rp 30 ribu + Rp 10 ribu = Rp 260 ribu, anggap biaya air 40 ribu jika menggunakan air PDAM, sehingga total modalnya Rp 300 ribu.

Berdasarkan modal Rp 300 ribu tersebut, kita tentu perlu menghitung kira-kira berapa untungnya. Jadi, dengan kacang hijau 10 Kg kita akan menghasilkan toge sekitar 70 Kg. Setiap kg toge dijual dengan harga Rp 7 ribu, sehingga harga jualnya adalah 70 x Rp 7 ribu = Rp 490 ribu. Lalu, untungnya berapa? Tinggal kita kurangkan harga jual dengan modal, Rp 490 ribu – Rp 300 ribu = 290 ribu. Lumayan bukan per hari memiliki pendapatan sebesar Rp 290 ribu?

Toge umur tiga hari, sudah siap untuk disayur namun ukurannya belum cukup untuk dijual (sumber foto: dokumentasi pribadi)
Toge umur tiga hari, sudah siap untuk disayur namun ukurannya belum cukup untuk dijual (sumber foto: dokumentasi pribadi)
Tauge sebelum siap untuk dijual membutuhkan 4 hari untuk pertumbuhannya. Jadi kita tidak bisa menjual tauge setiap hari, dong? Jangan salah paham dulu, kita tetap bisa menjual tauge setiap hari dengan cara membuat tauge juga tiap hari. Contohnya hari ini kita buat tauge untuk dijual 4 hari ke depan, besok kita buat lagi tauge untuk dijual 4 hari ke depan lagi, besoknya lagi kita buat lagi tauge untuk dijual 4 hari ke depan, besoknya lagi tauge yang kita buat 4 hari yang lalu sudah panen dan siap dijual dan jangan lupa buat tauge lagi hari ini. Begitu terus prosesnya. Jadi dengan begitu bukankah kita bisa menjual tauge tiap hari?

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca yang lagi mencari suatu ide bisnis yang berkaitan dengan sayuran. Untuk cara pembuatan taugenya akan saya tulis pada tulisan-tulisan selanjutnya. Silahkan komentar di bawah tulisan ini, supaya saya semangat untuk menulis cara membuat taugenya, hehehe.

Terima kasih.
Salam Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun