Mohon tunggu...
Hansamu Oyoba
Hansamu Oyoba Mohon Tunggu... Freelancer - Jambi

Berkarya untuk menginspirasi Menulis untuk berbagi Mengajar untuk mencerdaskan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bolahkah Menghina Jokowi?

10 Agustus 2015   08:12 Diperbarui: 10 Agustus 2015   08:12 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk itu, bolehlah kiranya kita melihat beberapa contoh. contohnya kisah si A dan si B berikut. Si A entah mengapa tersinggung dengan si B, lalu dihinanyalah si B. Si B karena merasa dihina oleh si A menjadi marah, maka terjadilah keributan antara kedua orang itu. Oleh karena yang ribut hanya dua orang tentulah mudah ditangani dan diantisipasi.

Suatu ketika, ada dua orang pimpinan organisasi masa yang sedang bersitegang. Sebutlah mereka itu si K dan si R. Melalui masa lalu dan cerita yang panjang serta dipanas-panasi oleh bawahannya maka si K menghina si R. Si R tentu saja tersinggung dan begitu juga bawahannya. Sehingga, terjadilah konflik antara si K dan si R yang didukung oleh bawahan mereka masing-masing. Maka terjadilah tauran, bakar-membakar, dan sebagainya sebagai akibat konflik itu yang tentu saja melibatkan banyak orang. Konflik ini, tentu saja sulit untuk ditangani karena melibatkan banyak orang.

Jokowi, kasus yang lain lagi. Dulu jokowi adalah bagian dari kita wong cilik. Merupakan sesuatu yang wajar terjadi hina-menghina diantara wong cilik ini. Dulu, mungkin wajar-wajar saja ada orang yang menghina Jokowi. Namun sekarang, Jokowi telah menjadi pemimpin sebuah organisasi yang besar bernama Indonesia. Tentu saja banyak pendukungnya dan banyak pula yang sebaliknya. Bagaimana jika ada orang yang menghinanya? Tentu saja Jokowi tersinggung dan bisa jadi marah, serta pastilah ada juga pendukungnya yang tersinggung dan marah. Maka, jika ini menjadi konflik tentulah akan menjadi konflik yang sangat besar. Tentu kita tidak ingin hal ini terjadi.

Jokowi ini milik siapa? Tentu saja milik bangsa Indonesia karena Dia adalah pemimpin Bangsa Indonesia. Nah, kalau begitu siapa yang akan berani menghinanya? Orang non Indonesia pastinya, karena tidak mungkin orang Indonesia yang jelas-jelas dipimpin olehnya. Namun, banyak juga orang Indonesia yang merasa dirinya tidak dipimpin Jokowi tetapi dirinyalah yang memimpin Indonesia. Untuk orang-orang yang seperti ini, orang-orang yang merasa dirinyalah pemimpin Indonesia, wajarkah jika ada peraturan yang mengaturnya? Untuk diketahui, Jokowi sendiri sebagai pemimpin Bangsa Indonesia setatusnya diatur dalam undang-undang.

Bolehkah menghina Jokowi? Jika jawabnya boleh maka harus ada yang mengaturnya dan jika jawabnya tidak boleh maka untuk apa membuat peraturan tentang penghinaan terhadap presiden.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun