Mohon tunggu...
Hans Steve
Hans Steve Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Saya sangat simple, kritis, dan cuek.. tidak takut dibenci untuk mengungkapkan sesuatu yang benar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mendukung Boleh Saja, Plis Deh Jangan Fanatik... Lihat Sedikit Sisi Positif Lawan

26 Juli 2014   14:35 Diperbarui: 16 Desember 2015   10:27 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pilpres telah berlalu, namun suasana pilpres nampaknya masih bergerola terutama saat tim Prabowo menggugat ke MK kemarin malam, suasana mudik lebaran dan perbincangan tentang serangan Israel ke GAZA yang disebut media disebut "Air Mata Gaza" memang sedikit mengurangi suasana pilpres namun tidak mengurangi semangat para pendukung setia setiap kubu.

Tentu dalam pemilu baik pilkada maupun pilpress selalu ada pendukung yang mendukung setiap peserta dalam kegiatan pemilu, dan dalam pilpress kali ini hanya terdapat 2 peserta, yaitu :

    • Probowo - Hatta  dengan Nomor 1
    • Jokowi - Jk dengan Nomor 2

Dengan hanya memiliki 2 peserta, Indonesia seolah-olah memisahkan Rakyat indonesia menjadi 2 kelompok yang saling serang, meskipun sekarang hasil rekapiturasi telah diumumkan KPU, namun masih ada peserta yang belum menerima hasil tersebut dan akan menyelesaikan sengketa pilpres di MK, begitu juga pendukung yang mendukung nampaknya juga ada yang belum sepenuhnya menerima, terutama pendukung-pendukung setia kalau tidak ingin disebut pendukung fanatik ini membuat suasana pilpres masih begitu kerasa hingga hari ini, terutama di forum-forum seperti kompasiana dan lain - lain, masing masing pendukung pasangan peserta masih ada yang saling serang melalui komment-komment ataupun posting-postingan

beberapa kasus terjadi karena pilpres seperti :

    • anak yang dikeluarkan dari keluarga karena memilih mendukung yang berbeda
    • pasangan yang putus hanya karena berbeda pilihan
    • sahabat yang menjadi musuh karena perbedaan pilihan
    • dll


teman-teman mungkin ada yang lupa bahwa meskipun kita terbagi menjadi 2 pendukung tapi kita masih berada dalam 1 tanah air yang sama.. mari masing-masing kita turunkan EGO masing-masing dan melihat sisi positif dari peserta.

Saat ini Jokowi - Jk diumumkan menang untuk pilpres 2014 ini, marilah kita mendukungnya terutama pendukung prabowo apa bener Jokowi seburuk itu hingga tidak bisa diberi 1 kesempatan bagi Beliau membuktikan qualitas dirinya?? saya rasa masing-masing kita memiliki kesempatan temasuk Jokowi-JK..

dan saat ini juga tim Prabowo-Hatta sudah menggugat ke MK, mari kita tunggu hasilnya, jika seandainya diumumkan Jokowi-JK melakukan kecurangan sistematis tidak menang mari kita melihat sisi positif untuk pasangan yang kita dukung atau yang tidak kita dukung

Pasangan yang kita dukung juga belum tentu sebaik yang kita pikirkan, apakah teman-teman lupa atas janji-janji pemimpin kita yang sebelum-sebelumnya yang belum terpenuhi.

Dan pasangan yang tidak kita dukung juga belum tentu seburuk yang kita pikirkan

dengan kata lain mari kita turunkan EGO kita dan jangan fanatik deh, maka pesta demokrasi Indonesia ini akan dinikmati setiap rakyat Indonesia.

Harga dari demokrasi Indonesia itu tidaklah murah, mestinya bisa menjadi pemersatu bangsa, bukan memisahkan Persatuan Bangsa Indonesia menjadi 2 kubu.

teman teman, Persatuan Bangsa Indonesia juga sangat mahal, telah diperjuangkan dengan mengorbankan nyawa.. kenapa harus dinodai dengan Pesta Demokrasi Indonesia yang dibayar dengan mahal juga.

Mari Bersatu.. dan Tunggu hasil Final Pilpres yang melalui MK... Kebenaran akan selalu menang... jika Jokowi-JK benar (tidak curang) maka mereka layak menjadi Presiden dan memimpin Indonesia 5 tahun ke depan, dan jika Jokowi-JK curang maka mereka tidak layak memimpin Indonesia..

Salam 3 jari : Persatuan Indonesia

Salah 5 jari : Give me five untuk tetap bersatu..

thanks

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun