Mohon tunggu...
Penjoki303
Penjoki303 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Calon penggendong negara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sisi Lain dari Sekolah

23 Mei 2023   20:30 Diperbarui: 23 Mei 2023   20:35 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sekolah adalah lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang baik secara mental, fisik, dan kecerdasan. Walau sekolah bukan kebutuhan pokok namun sekolah tetaplah penting untuk membuat generasi penerus bangsa yang berkualitas. Sekolah tidak hanya membuat anak pintar tapi juga mendidik karakter anak untuk disiplin, sopan, patuh pada aturan, dan peduli dengan sesama. Sekolah juga membuat anak dapat bersosialisasi dengan teman dan masyarakat. Sekolah juga membantu mempersiapkan masa depan anak, mengembangkan bakat anak, dan menanamkan keterampilan kepada anak. Sekolah membawa dampak positif dan menjalankan fungsi manifestnya dengan baik.  

Walau begitu tanpa kita sadari sekolah juga secara tidak langsung menjalankan fungsi latennya. Fungsi laten adalah fungsi yang tersembunyi dan tidak diinginkan. ada banyak sekali fungsi laten dari sekolah. Menurut Horton dan Hunt fungsi laten dari sekolah, salah satunya adalah mengurangi pengendalian orang tua dan mempertahankan sistem kelas sosial. 

Ketika seorang anak masuk ke sekolah maka otomatis dia akan lepas dari kendali atau pengawasan orang tuanya. Anak tersebut akan berekspresi bebas sesuai keinginannya. Masalahnya rata-rata anak tersebut berekspresi diluar batas atau hal yang diekspresikan anak itu merupakan perilaku negatif sehingga tindakan mereka dikategorikan pelanggaran yang membuat mereka bisa saja terkena sanksi sekolah. Memang ada guru yang mengawasi siswa namun pasti pengawasan dari guru dan didikan guru tidak akan terlalu berpengaruh pada anak itu. Selanjutnya ada anak yang sekolah dengan tujuan hanya untuk mempertahankan sistem kelas sosialnya. 

Beberapa orang menyekolahkan anak atau ada orang yang sekolah hanya dengan tujuan agar mereka dilihat berpendidikan dan terpandang di masyarakat. Mereka tidak belajar sungguh-sungguh sehingga tugas manifest sekolah untuk menanamkan keterampilan dan mengembangkan bakat tidak dapat berjalan dengan sempurna.

Tidak hanya menjalankan fungsi laten, sekolah juga bisa menjadi sarana anak menjadi "nakal" karena lepasnya anak dari pengawasan orang tua serta nasihat guru yang tidak terlalu berpengaruh dan tidak berdaya dalam menghadapi peserta didik. Tentu hal membuat anak dapat melakukan penyimpangan negatif di sekolah. Salah satu contoh penyimpangan negatif di sekolah adalah menyontek. Salah satu tujuan benar untuk sekolah adalah mendapat ilmu, mempunyai karakter baik, dan tentu nilai yang bagus. Anak mendapat tuntutan untuk mendapat nilai yang bagus hal ini bukanlah hal yang mudah. 

Jarang sekali anak yang unggul di semua mata pelajaran, ini disebabkan karena kita manusia memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda. Tidak semua anak unggul di semua mata pelajaran namun mereka dituntut untuk mendapat nilai bagus di semua mata pelajaran. Ada beberapa anak yang malas untuk belajar hal ini sudah termasuk penyimpangan negatif karena membawa dampak negatif yaitu membuat peserta didik menjadi  bodoh sehingga mereka melakukan aksi mereka yaitu "nyontek" demi mendapatkan nilai bagus/memenuhi tuntutan. Mereka melakukan pelanggaran ini secara diam-diam sehingga mereka tidak diberi sanksi oleh guru. Bagaimanapun juga menyontek adalah tindakan yang dilarang dan sudah termasuk kedalam jenis perilaku menyimpang yang negatif. 

Artikel ini dibuat berdasarkan riset, pengalaman pribadi, pengalaman teman, dan realita di sekolah. Jika ada salah kata dan kekurangan pada artikel ini penulis mohon maaf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun