Suara gesekan dari bow di atas senar terdengar merdu dari tangan yang sedang memainkan alat musik gesek bernama biola itu, dengan penuh keyakinan, lantunan melodi demi melodi semakin jelas dalam membentuk suatu irama yang dimainkan oleh seorang perempuan dengan senyuman cerah itu. Berawal dari iseng, perempuan yang akrab disapa Danti (22) tidak pernah membayangkan akan bisa berada di atas panggung dan ditonton oleh ribuan orang saat sedang bermain biola bersama teman-teman komunitasnya.
Mengawali diri dengan bergabung ke dalam ekstrakurikuler Tingkilan yang ada di SMA-nya, awalnya Danti tidak berminat untuk memegang alat musik biola karena minimnya pengetahuan mengenai alat musik yang memiliki empat senar dan dimainkan dengan cara digesek itu, tetapi karena rasa penasaran dan keingintahuan, ia memilih untuk tetap mengambil posisi biola di dalam ekstrakurikuler yang ia ikuti. Tadinya, ia sempat diremehkan oleh orang terdekat karena tidak memiliki pengetahuan dasar mengenai alat musik biola dan hanya memainkan biola sesuai dengan perintah yang ada tanpa mengetahui bagaimana teknik bermain biola yang tepat. Namun lambat laun ia mulai memperdalam ilmunya dalam bermain biola. Dimulai dari acara kecil seperti pentas seni di sekolah sampai acara eksternal bersama teman-teman ekstrakurikulernya, Danti merasa semakin percaya diri dan menemukan hobi baru yang ia senangi.
Sempat berhenti beberapa saat setelah lulus SMA dikarenakan wabah Covid-19, namun ternyata tekad yang ia miliki masih ada. Berangkat merantau dari Kalimantan ke Jogja untuk melanjutkan studinya di S1, Danti merasa memerlukan kegiatan di luar kesibukannya berkuliah dan memutuskan untuk bergabung ke dalam komunitas orkestra yang ada di Jogja dengan memegang alat musik yang sama, yaitu biola. Rumah Orkestra Jogja atau yang biasa disingkat dengan ROJ merupakan suatu komunitas musik orkestra yang ada di Jogja dengan menampilkan pemain musik orkestra dari usia anak-anak hingga dewasa. Sejak bergabung dengan komunitas Rumah Orkestra Jogja, Danti merasakan adanya peningkatan dalam dirinya saat bermain biola, walaupun harus memulai semuanya dari awal lagi dikarenakan sempat berhenti beberapa saat, ia tidak pernah menyerah untuk bermain alat musik yang ia senangi sejak duduk di bangku SMA.
Latihan demi latihan ia jalani walaupun di tengah kesibukannya berkuliah, akhirnya Danti bisa tampil di konser pertamanya bersama anggota dari komunitas Rumah Orkestra Jogja pada tahun 2022 dengan judul Showcestra. "Awalnya ikut konser deg-degan, gugup, dan takut karena ini pertama kalinya ikut konser. Sedihnya juga ada, karena pada saat itu tidak ada keluarga atau kerabat yang menonton langsung di konser pertama, tapi juga senang karena dapat banyak apresiasi dari orang sekitar," ucap Danti mengenang konser pertamanya. Sejak konser pertamanya di tahun 2022 bersama komunitas Rumah Orkestra Jogja, sekarang Danti sudah menjalani sebanyak 8 konser bersama teman-teman komunitasnya. Ia mengatakan bahwa perasaan gugup dalam dirinya masih ada setiap akan naik ke atas panggung, namun ia sudah biasa untuk menghadapi ketakutan yang ada dalam dirinya.
Dari sekian banyak konser yang ia jalani bersama teman komunitasnya, Konser Saga From Our Childhood : Ghibli Chapter 2 yang diadakan di GOR UNY pada 9 Maret 2024 merupakan konser yang mendapatkan penonton paling banyak dengan jumlah mencapai 5000 penonton. Danti sebagai salah satu penampil yang bermain biola pada malam itu merasa bahwa perjuangannya tidak sia-sia dalam mendalami hobi yang baru ia temukan saat duduk di bangku SMA, ia akan terus melanjutkan hobinya dan meningkatkan kemampuan yang ia miliki dalam bermain musik khususnya biola. Di samping mengembangkan dan meningkatkan skillnya dalam bermain alat musik biola, Danti juga merasakan adanya perubahan dalam dirinya secara personal. "Sejak bermain biola, karakter aku juga kebentuk, jadi sebuah character development baru buat aku. Teman aku juga jadi tambah banyak, orang-orang juga mengomentari kepribadian aku yang sekarang jadi lebih ceria dan bersahabat. Aku udah gak malu seperti dulu saat bersosialisasi dengan orang lain," ujar Danti saat merasakan perubahan baik dalam dirinya.
Tidak ada rencana untuk bisa bermain biola di dalam kehidupan Danti, ia mengungkapkan bahwa dirinya hanya ingin mencoba hal baru dan di luar dari kemampuannya untuk menambah pengalaman, tidak pula terlintas dalam benaknya untuk menaruh ekspektasi yang besar dalam menekuni bidang musik khususnya biola. Namun, sudah selayaknya takdir yang diberikan oleh Tuhan dalam perjalanan tiap insan manusia, Danti selalu merasa bersyukur dan akan tetap menjalankan segala perubahan yang lebih baik ke depan dalam kehidupannya.
Ad Maiora natus sum merupakan ungkapan dari bahasa latin dengan arti "saya dilahirkan untuk hal-hal yang lebih besar" merupakan pedoman yang dipegang oleh Danti sebagai pemain biola yang merintis sejak awal.Â
(HSK)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H