***
Keputusan Megawati di 2012, dan 2014, dengan apapun motivasi yang melatarbelakangi telah melambungkan namanya sekaligus mengembalikan PDI-P sebagai pemenang pemilu. Â Seperti de javu, setelah orba jatuh Megawati mendapat kesempatan menjadi pemimpin.
Ketika di awal kemunculannya, sayangnya, Megawati sudah langsung main mata dengan Golkar dan membiarkan virus orba merusak semangat reformasi. Â Akhibatnya sampai hari ini, parpol-parpol masih dikuasai orang-orang lama.Â
Sebab itu, munculnya Ahok di jalur independen, seharusnya dapat diapakai Megawati untuk menuntaskan agenda reformasi yang tertunda. Â Apabila Megawati dapat melihatnya.
Persimpangan jalan Megawati kali ini harganya lebih mahal karena  masyarakat Indonesia sudah lebih dewasa.  Sosial media sudah menjadi pengawas demokrasi yang keras.  Sekali ini, apabila Megawati salah langkah, maka dia akan menjadi sejarah, sama seperti SBY.  Masuk kotak.Â
***
Para pendukung abal-abal  di sekeliling Megawati akan mendorong dia sampai melakukan blunder politik.  Itu yang harus dicermati Megawati.   Lawan politik Megawati tidak hanya mengincar Ahok, tapi juga mengincar Jokowi, dan Megawati sekaligus PDI-P.  Ahok hanyalah pintu masuk untuk merontokkan kekuatan Jokowi-Mega-PDI-P yang semakin kuat.
Politikus adalah orang yang hanya mengambil keputusan demi kepentingan. Â Negarawan adalah orang-orang yang mampu mengambil keputusan bukan hanya demi kepentingan kelompok tapi kepentingan negara. Â Reformasi harus dituntaskan!
Negarawan adalah orang-orang yang takut apa kata sejarah  bukan kata media (Anies Baswedan)
Pendekar Solo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H