Mohon tunggu...
Hanny Setiawan
Hanny Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Relawan Indonesia Baru

Twitter: @hannysetiawan Gerakan #hidupbenar, SMI (Sekolah Musik Indonesia) http://www.hannysetiawan.com Think Right. Speak Right. Act Right.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Skenario Besar Menahan Laju Ahok

15 Februari 2016   23:57 Diperbarui: 16 Februari 2016   00:24 5320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencuatnya Kalijodo-gate dan terindikasinya hubungan antara Daeng Azis dan Hj. Lulung jelas membuat Ahok semakin mendapat panggung politik yang sangat besar. Bahkan twitterland mencatat #AyoKPKGarapAhok mencoba di-trend kan oleh relawan-relawan anti Ahok.

Posisi Ahok yang sangat sentral dalam mendukung Jokowi membuat sekarang Ahok menjadi sasaran tembak utama.  Lengkap sudah semua variabel yang membuat Ahok jadi "common enemy".  

Bagi pendukung isu SARA, Ahok adalah chinese plus kristen yang saleh, yang jelas-jelas sangat mengganggu "bau"-nya. Isu-isu pemimpin kafir pun menerpa untuk mencoba menjatuhkan. Tapi apa lacur, dua organisasi Islam di Indonesia NU dan Muhammadiah tidak bergeming, dan tetap berusaha 'netral' soal isu double minority Ahok ini.  Untuk NU, sebagai catatan khusus, karena Ahok selalu merasa bahwa Gus Dur alamarhum yang mendorong dia selalu di politik dan 'meramalkan' bisa menjadi presiden, terlihat Ahok lebih dekat dengan kelompok ini.  

Bagi pendukung isu KESANTUNAN, keliaran Ahok dalam menyatakan kebenaran-kebenaran jelas sangat  menyakitkan. Ahok memang unik di bagian ini.  Pro-Kontra cara Ahok ini akan selalu ada, tapi semakin bisa diselesaikan ketika Ahok menunjukkan hasil kerja yang nyata.

Bagi pendukung KORUPTOR, kelugasan Ahok dalam menerapkan BTP - Bersih, Transparan, Profesional jelas membuat gentar semua pihak. Usaha-usaha menjerat Ahok dengan kasus UPS dan Sumber Waras jadi semakin lucu. Meskipun demikan, kelihaian para mafia birokrasi ini sudah teruji dengan waktu.  Mereka menaruh jebakan-jebakan batmen disemua dokumen-dokuman. Terlihat begitu yakinnya Lulung masuk ke ruang pengadilan dengan menarik perhatian, dan terus menghilang sebelum acara selesai. Permainan yang sangat kentara.

Bagi pendukung SALAWI, Ahok sudah menjadi bagian secara integral dengan Jokowi.  Bahkan seorang Yusril pun sampai emosi dan membuat pernyataan konyol tentang "Melangkahi mayat Ahok dulu".  Lengkapnya, dengan mengutip seseorang yang disebut Jawara Banten, Yusril menyatakan " kalau ente kalau mau bertarung lawan Joko Widodo harus ngelangkahin mayatnya Ahok dulu" (sumber). Pernyataan yang unbelievable stupid untuk seorang politisi sekaliber Yusril. Tapi bagusnya, kita jadi tahu bahwa memang ada skenario memisahkan Ahok dari Jokowi.

***

Jakarta sekali lagi akan memilih di 2017. Apakah Jakarta Baru akan berlanjut, bukan hanya warga Jakarta yang bertanggung jawab, tapi semua WNI ikut concern.

Ahok adalah cerita sukses Jokowi. Dan Ahok mengerti benar dia harus melekat ke Jokowi juga. Sebab itu Ahok selalu mengatakan bahwa Jokowi tetap gubernur DKI yang berkantor di jalan Merdeka.  Dan Jokowi pun terlihat mengikuti permainan Ahok itu dengan senang hati. 

Sampai dimana skenario menjatuhkan Ahok ini akan berhasil? Semakin mendekati 2017 suhu akan semakin memanas. Bukan hanya Ahok vs Lawan Politik, tapi Jokowi vs Lawan Politik juga ikut bermain di pemilu 2017.  Sebab itu, mari kita kawal bersama-sama,  Jakarta Baru untuk Indonesia Baru!

 

Pendekar Solo

 

Referensi

Gambar

Asiz lulung 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun