Mohon tunggu...
Hanny Setiawan
Hanny Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Relawan Indonesia Baru

Twitter: @hannysetiawan Gerakan #hidupbenar, SMI (Sekolah Musik Indonesia) http://www.hannysetiawan.com Think Right. Speak Right. Act Right.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kesaksian Supir KompasTV, dari Penjarah 98 Menjadi Pendukung Berat Ahok

10 Februari 2016   08:41 Diperbarui: 10 Februari 2016   14:35 4667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="doc.pri"]

[/caption]

Dengan masih agak mengantuk karena kurang tidur, kuangkat HP Samsung pemberian bossku.

"Hello, ini siapa", tanyaku.

"Pagi pak, apakah dengan Bapak Hanny Setiawan? Nama saya Yanto* dari Kompas TV, saya ditugaskan menjemput Bapak narsum", jawab suara disebarang.

Saya pun bergegas bangkit dari nikmatnya kasur hotel dan segera menjawab, "Baik Pak saya segera turun di lobby, kita ketemu disana"

Pagi itu memang saya dijadwalkan untuk pengambilan scene acara Big Bang Show dari Kompas TV. Satu malam sebelumnya, saya mendapatkan kamar hotel gratis satu malam. Meskipun baru bisa check-in jam 12 malam karena kesibukan yang lain, hotel yang diberikan pihak Kompas TV terasa nyaman dan cukup buat menghilangkan penat karena kemacetan ibukota.

***

Bergegas saya ke lobby dan check-out, dan mencari Pak Yanto di parkiran. Tidak susah mencari Bapak ini, karena mobil yang dipakai jelas terpampang KompasTV. Saya pun perkenakan diri dan siap untuk diantar ke studio KompasTV di Jalan Palmerah 2. Tapi rupa-rupanya masih ada dua narasumber yang lain yang masih sarapan pagi di hotel. Saya pun dengan santai menunggu dan mulai bercakap-cakap dengan Pak Yanto, supir KompasTV yang ternyata lulusan S1 IAIN.

"Bapak tidak sarapan dulu", kata Pak Yanto dengan ramah.

"Saya tidak biasa makan pagi Pak kalau ada acara penting, takut nanti sakit perut", jawab saya. Dalam hati saya berfikir, "Takut nanti pengin beol tatkala Pak Andy Noya yang menjadi Host sedang bertanya-tanya." Psikomatik ringan seorang amatir yang hendak "masuk TV".

Akhirnya, dua anak muda penemu alat bantu untuk orang buta dari UGM Jogja memperkenalkan diri sebagai narsum (nara sumber) yang ditunggu-tunggu. Berempat saya, dua teman baru dari UGM, dan Pak Yanto pun mulai perjalanan menuju studio KompasTV. Perjalanan 30-45 yang cukup mencerahkan bagi saya. Tidak kalah dengan acara taping Big Bang Show sendiri.

***

"Bapak dari mana?", tanya Pak Yanto membuka pembicaraan.

"Saya dari Solo pak, pendukung Jokowi", jawab saya berkelakar.

"Kalau saya pendukung Prabowo pak", jawab dia sambil tersenyum lebar.

Pikir saya, "keren juga ini Bapak. Sangat lugas dan terampil dalam menjawab, membuat saya ingin bercakap-cakap lebih"

"Kalau Ahok bagaimana Pak?", tanya saya lebih lanjut.

"Ahok saya demen pak. Saya dukung sepenuhnya. Dia tegas. Padahal saya dulu penjarah waktu 1998 Pak", tukas dia tanpa ada rasa beban sama sekali.

"Betulan Pak?", jawab saya spontan dan cukup kaget. Saya tahu, dia sudah sempat cerita bahwa dia lulusan IAIN dan sekarang penjarah lagi. Pikiran saya langsung konspiratif. "Pendukung Prabowo, S1 sekolah Islam, pernah menjarah cina koq mendukung Ahok?", menarik sekali Bapak satu ini.

"Saya juga ketua RT pak. Dan selalu pakai aplikasi Qlue untuk melaporkan langsung ke Ahok tugas-tugas saya", imbuhnya dengan bangga.

"Wow, dahsyat sekali!", pikir saya. Setelah itu dia semakin bercerita banyak, dan semakin membuat saya yakin bahwa bapak supir KompasTV ini benar-benar menjadi success story Ahok memimpin Jakarta.

e27.co

***

Cerita Pak Yanto (nama samaran) adalah cerita asli bukan fiksi. Bukan hanya saya keberkatan mendapat kesempatan tampil dengan "Kick" Andy Noya di BigBang Show, tapi saya mendapat kesempatan untuk melihat perubahan-perubahan Jakarta Baru.

Perbedaan saya dengan Pak Yanto di pemilu 2014 tidak membuat kami bermusuhan. Dan saya bisa melihat pak Yanto pun sudah "move on", dia mampu menerima Ahok, Jokowi, dan pemerintahan yang baru karena hasil yang nyata.

Kekuatan kesaksian-kesaksian seperti ini akan sulit dikalahkan lawan-lawan Ahok di 2017. Mereka berjanji, Ahok sudah menunjukkan bakti. Well done!

 

Pendekar Solo

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun