Mohon tunggu...
Hanny Setiawan
Hanny Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Relawan Indonesia Baru

Twitter: @hannysetiawan Gerakan #hidupbenar, SMI (Sekolah Musik Indonesia) http://www.hannysetiawan.com Think Right. Speak Right. Act Right.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Memotret #KunkerPresiden dari Sudut Lain

29 Desember 2015   02:26 Diperbarui: 29 Desember 2015   11:36 1491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kunjungan kerja (kunker) Jokowi ke NTT kali ini bisa dikatakan sebuah sejarah bagi dunia per-blog-an. Untuk pertama kalinya, jurnalis warga alias blogger diperkenankan ikut secara formal dalam kunker kali ini. Dua blogger Kompasiana (kompasianer), atau lebih tepatnya satu blogger awam karena salah satunya adalah admin Kompasiana sendiri, mendapat berkah akhir tahun 2015. Bayangkan bisa selfie dengan pesawat RI1. Sebuah sejarah sedang diukir.

Dari reportase mas Isjet (http://www.kompasiana.com/iskandarjet) dan Gapey Sandy (http://www.kompasiana.com/gapey-sandy) sudah ditelorkan 7 tulisan (per tulisan ini ditayang) yang isinya reportase acara Natal nasional yang diisi secara unik dengan Qasidah juga reportase perjalanan mas Isjet dan Gapey sendiri dan satu artikel tanggapan warga NTT. Dari artikel-artikel ini bagi yang benar-benar mau mengikuti kunker Jokowi, kira-kira mengerti apa yang dikerjakan Jokowi di Kupang. Sebuah reportase normatif yang profesional.

***

Ketika membaca bahwa kunjungan 100 kompasianer ke Istana Merdeka berbuahkan kesempatan untuk 2 kompasianer mengikuti kunker Presiden, dalam benak saya harapannya adalah kompasianer bisa menjadi mata dan telinga yang “berbeda” dari reportase normatif. Terutama adalah melihat kunker Jokowi dari pro-kontra antara haters dan lovers selama ini.

Misal, ketika Jokowi berfoto dengan suku orang dalam di kasus asap, hal itu menjadi polemik karena dipolitisasi. Nah, dengan adanya kompasianer, nantinya hal-hal seperti itu bisa diklarifikasi. Tentu tidak mudah, karena 1001 macam kendala yang harus dihadapi kompasianer. Tapi itulah yang akan menjadi menarik. Paling tidak, itu yang saya harapkan terjadi. Sebuah sudut pandang yang berbeda, yang lugas.

***

Kesederhanaan Jokowi adalah sesuatu yang dianggap pencitraan. Meskipun lambat laun rakyat semakin banyak yang percaya, tapi yang tidak percaya juga masih banyak. Dalam kunker ke NTT, Jokowi menyempatkan diri ke Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT sebelum akhirnya menghadiri acara natal nasional 2015. Sayangnya, kedua kompasianer tidak sempat diajak ke Pulau Komodo, dan meresmikan bandara Pulau Komodo. Sebuah proyek Rp 191,7 miliar diatas tanah 9.687 meter persegi adalah sebuah terobosan pariwisata. Apa hubungannya dengan kesederhaan Jokowi?

Disinilah menarikanya, tak disangka dan diduga sebelumnya, di Labuan Bajo tim Jokowi makan di sebuah hotel yang bukan bintang bernama Exotic Komodo. Pemilik dari hotel itu bukan saja terkejut dengan pilihan Jokowi untuk makan ditempatnya. Tapi pemilik ini “shock” karena melihat Jokowi yang sangat sederhana bahkan terkesan “ndeso”. Sebuah prespektif segar yang mencuri hati.

Kakak dari pemilik yang kebetulan teman saya membuat status tentang hal ini. Dan langsung membuat saya tertarik untuk meminta beberapa dokumentasi dan keterangan apa yang terjadi. Intinya, Jokowi cuma mampir di Exotic Komodo dan nampaknya sangat terkesan dan hendak menekan investasi di Flores. Sebuah kunjungan yang bukan basa-basi.

Keterangan: Hidangan-Hidangan Sederhana Seorang R1

***

Having all said, fungsi kompasianer sebagai kontrol sosial dapat diwujudkan dari ‘reportase-reportase’ yang disampaikan dalam setiap kunker yang diikuti. Apabila tidak, apa bedanya dengan media massa mainstream? 

Blogger yang bisa pro atau kontra Jokowi seharusnya tidak usah malu-malu menujukkan identitasnya dan terus secara lugas melaporkan kepada konstituen Kompasiana apa yang sebenarnya terjadi. Jangan sampai, karena pro Jokowi hanya yang baik yang direportasekan, dan lupa melihat dari sudut yang kurang baik. Atau kebalikannya, karena kontra Jokowi, yang baik tidak disebutkan, dan selalu melihat dari sudut yang pahit atau normatif. Sebuah tantangan.

 

 Keterangan : Pemilik hotel Exotic Komodo yang terkejut melihat kesederhanaan RI1

 

 

Pendekar Solo

 

Sumber Gambar:

https://web.facebook.com/oeisinsing

*) Keterangan Gambar Utama: Seorang Jokowi yang sangat sederhana telah memikat hati 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun