PDI-P tidak akan ditinggalkan pendukungnya. Â Karena belum ada kekuatan yang bisa menggantikannya. Â Partai-partai yang ada masih sangat oportunis dan belum memiliki suara akar rumput. Â Gerindra sebenarnya partai yang luar biasa, sayang memaksakan Prabowo jadi capres 2014. Â Seharusnya Prabowo pun legowo jadi king maker, maka kekelaman 98 akan terhapus. Â Sayang dia pun masih mau bermain.
Polemik Megawati-Jokowi yang sebenarnya baru diketahui di 2019. Â Sekarang ini, selama Jokowi masih "cengengesan" semua hanya panggung politik. Â Setelah rokade politik, Jokowi sedang membangun kekuatan dengan kuda dan bishop politik. Â Kegaduhan hanya dilevel media, dan oportunis yang tidak kebagian makan.
Yang mengerti Jokowi, hanya Megawati. Â Yang bisa menundukan Megawati, juga hanya Jokowi. Â Artikel lama saya "Megawati di pangku Jokowi" membuktikan pernyataan saya ini. Â Mereka berdua "saling mengerti" dan sanggup bermain bola karena memang saling membutuhkan.
there will always be a story behind a story
Pendekar Solo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H