[caption id="attachment_249001" align="aligncenter" width="300" caption="Akibat Merokok"][/caption]
Peringatan ini ada disetiap bungkus rokok. Â Semua orang bisa membaca secara terbuka dan transparan. Â Riset-riset kesehatan tidak kurang-kurangnya memperlihatkan bahaya merokok bukan saja untuk perokok tapi juga untuk lingkungan terutama second hand smoker alias yang kena asapnya. Â Tapi ada daya bahkan salah satu bank terbesar di Indonesia dimiliki Pabrik Rokok. Â Penyumbang-penyumbang terbesar pajak adalah rokok.
270 Milliar batang rokok per tahun menurut Kompas  http://health.kompas.com/read/2012/09/06/05573933/Konsumsi.Rokok.270.Miliar.Batang.Setahun
dikonsumi masyakarat. Â Ketika saya hitung perhari adalah sekitar 770 juta batang rokok. Â Dengan asumsi satu orang merokok 5 batang, maka 154 juta penduduk Indonesia adalah perokok. Â Dengan asumsi 250juta penduduk, maka sekitar 62% penduduk Indonesia adalah perokok. Â Tentunya ini hitungan yang sangat kasar, tapi sangat logis. Â Ada apa dengan masyakarat kita? Â Apakah tidak bisa membaca? Â Apakah tidak mengerti? Â Membuat saya berfikir, dan beropini ada sesuatu yang salah di masyarakat kita. Â Kita sedang sakit!
Analisa saya mengapa peringatan itu diabaikan, ada tiga penyakit masyarakat yang harus kita waspadai bersama:
#1 Unbelief Disease
Kita mendengar, kita membaca, kita mengerti, bahkan sampai level kita tahu. Â Tapi, KITA TIDAK PERCAYA. Â Penyakit dalam masyarakat ini saya sebut penyakit AGNOSTIK. Â Dalam masyarakat modern agnostik ini semakin parah. Â Tidak hanya di twitter, facebook, dan online meda, media-media konvensional pun selalu berbau ketidakpercayaan. Â Ketidakpercayaan kepada pemimpin, partner, keluarga, bahkan maraknya motivator-motivator bertarif jutaan mengindikasikan penyakit ini sudah sampai kepada taraf diri sendiri. Â Artinya, ketidakpercayaan kepada diri sendiri. Â Dan jangan heran, walau komunisme sudah dilarang, sebetulnya practical atheism atau atheis secara praktis yang jadi backbone komunisme itu masih mayoritas di Indonesia. Â Ketidakpercayaan akan adanya Tuhan yang omnipotent (maha kuasa), omnipresent (maha hadir), dan omniscient (maha tahu) dibuktikannya dengan korupsi, manipulasi di semua bidang.
# Ignorance
Percaya tapi tidak perduli. Â Mau sakit biar sakit. Â Mau impoten biar impoten. Â Yang penting, tetap merokok! Â Itu jelas penyakit tidak perduli. Â Ketidakpedulian terjadi ketika perasaan sudah menjadi tumpul. Â Tidak perduli diri sendiri,keluarga, apalagi orang lain. Â Ketidakpedulian inilah sumber kemiskinan. Â Karena kalau yang Kaya Peduli, maka yang miskin terbantu. Â Yang pintar perduli, yang bodoh terbantu. Â Gerakan-gerakan inspiratif seperti Indonesia Mengajar, Solo Mengajar, Akademi Berbagi, Pencerah Nusantara, dsb berusaha menggugah semangat masyarakat untuk kembali perduli. Â Mari kita dukung!
#Schizoprenia
Menurut Wikipedia Schizoprenia adalah:
is a mental disorder characterized by a breakdown of thought processes and by a deficit of typicalemotional responses