Mohon tunggu...
Hanny Setiawan
Hanny Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Relawan Indonesia Baru

Twitter: @hannysetiawan Gerakan #hidupbenar, SMI (Sekolah Musik Indonesia) http://www.hannysetiawan.com Think Right. Speak Right. Act Right.

Selanjutnya

Tutup

Money

Mencintai Pekerjaan, untuk Apa?

26 Februari 2014   07:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:27 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bekerja sudah kodratnya itu capek, pusing, dan penuh tekanan.  Dateline, target, dan learning curve (waktu yang dibutuhkan untuk belajar) teknologi atau produk/jasa baru seakan menyita semua waktu kita.   New York salah satu kota  tersibuk di dunia memiliki peribahasa "If you want a friend, get a dog" Artiya, kalau mau teman ya cari anjing saja.   Ironis sekali.

Bekerja menjadi segalanya dalam kehidupan masyarakat modern.   Bekerja menjadi ARTI KEHIDUPAN (Meaning of Life).  Bahkan tidak lagi menjadi sekedar memenuhi kebutuhan yang pragmatis. Bekerja menjadi akhir dari pencarian makna kehidupa.

Bagi manajer HRD kedua alasan diatas adalah MOTIVASI seseorang bekerja yang biasanya ujung-ujungnya adalah rupiah, atau dollar, atau mata uang yang lain yang dibawa pulang.  Jadi pilihannya PRAGMATIS (Bekerja tanpa arti) atau WORKOHOLIC (bekerja untuk bekerja).  Apakah itu salah?

Dalam dunia nyata sekarang asalkan karyawan ok, perusahaan ok.  That's it.  Terjadilah kerja sama.  Baik pragmatis maupun workoholic ga begitu penting.  Yang penting memenuhi kewajiban perusahaan. Titik.

Saya merasaka tidak puas dengan dua model motivasi kerja tersebut.   Harus ada alternatif mengapa harus bekerja, dan mengapa saya harus bekerja keras melebihi orang lain bahkan melebihi karywan, boss, owner, atau siapapun dalam tim.

Dalam perjalaan perenunga, saya menemukan suatu alternatif yang mungkin pembaca bisa mendapatkan berkat yang sama.  Bekerja untuk menggenapi Misi Kehidupan, istilahnya Working as Mission.  Suatu tawaran bagi orang yang mengerti bahwa hidup itu ada tujuan dan misinya.  Ikan berenang, burung terbag, kodok melompat, apakah misi kehidupan kita?

Ketika kita mengerti tujuan dan misi kehidupan kita, maka ketika kita bekerja suatu pekerjaan yang sesuai arah misi kehidupan kita, uang dan material menjadi bonus dalam pekerjaan itu sendiri.  Arti kehidupan itu tidak berhenti di bekerja seperti orang yang gila kerja (workoholic), tapi arti kehidupan itu ada karena kita sedang hidup dalam sebuah MISI KEHIDUPAN.

Jadi, ada tiga pilihan dalam bekerja:

Working for Food

Working for Working

Working for Mission

Menemukan tim yang memiliki misi kehidupan sejalan dengan misi perusahaan adalah menemukan the DREAM TEAM.   Tim seperti ini bukan sekedar gila dan maniak kerja apalagi cuma cari sesuap nasi, mereka mencintai pekerjaannya karena itu adalah panggilan dan destiny  hidupnya. I love working with that team!

Pendekar Solo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun