Mohon tunggu...
Hanny Setiawan
Hanny Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Relawan Indonesia Baru

Twitter: @hannysetiawan Gerakan #hidupbenar, SMI (Sekolah Musik Indonesia) http://www.hannysetiawan.com Think Right. Speak Right. Act Right.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sakit, Musibah Pesawat MH370 dibuat Lelucon!

20 Maret 2014   06:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:43 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan hanya sekali mendapat broadcast dari BBM message atau pesan-pesan sampah yang lain.  Setiap kali ada musibah bukan hanya keprihatinan yang muncul, "guyonan" selalu juga hadir.  Dan itu jarang di jumpai di negara lain (atau minimal saya menjumpainya).

Coba amati broadcast berikut:

Ada berita nih......Mh370

Ada orang Malaysia pamit ke istrinya akan ke cina urusan bisnis, naik mh370 nyataya dia gak ke-mana2, cuma ngendon di apartemen selingkuhannya sekarang dia bingung, gimana caranya pulang kerumah? TOLON BANTUIN Jln keluarnya hrs bagaimana?

:) Met pagi....met beraktifitas (Sumber viral broadcast BBM)


Membaca itu sponton saya balas ke orang yang broadcast.  "tidak pada tempatnya membuat lelucon terhadap kemalangan orang lain".  Dijawab dengan "upps" dan "cengengesan".   Langsung saya tahu ini orang sakit jiwa.

Sampai detik ini berita-berita menyedihkan masih terus muncul soal musibah itu.  Tega-teganya orang membikin lelucon yang aneh-aneh.  Kompas.com di Headlinenya memperlihatkan betapa keluarga-keluarga di Malaysia masih histeris, ngamuk dan frustasi (sumber). Mungkin cuma hiburan, mungkin cuma kebetulan, yang pasti orang-orang ini "tidak punya perasaan."

Gejala pragmatisme, hedonisme, dan egoisme yang begitu memuncak di budaya populer (pop culture) hari-hari ini sungguh membikin trenyuh.   Generasi 140 karakter yang kurang bisa diajak melihat jauh kedepan adalah PR yang besar bangsa ini.

Dan gawatnya lagi, 40% pemilih 2014 adalah anak muda, dan first time voter.  Partai-partai yang sudah mulai kehilangan konstituen aslinya, mulai bergerak merekrut generasi "kosong" ini untuk diisi dogma-dogma mereka.

Kapan lagi muncul generasi Wolter Monginsidi yang dalam usia sangat muda meninggalkan kenikmatan berpacaran untuk mati bagi bangsanya. Sungguh umur 24 tahun yang tidak sia-sia.  Semoga lahir generasi baru Indonesia yang berhati bangsa, berjiwa mulia, dan mengerti apa artinya menjadi manusia.

[caption id="attachment_299775" align="aligncenter" width="491" caption="Kubur Wolter Monginsidi - 24 Tahun, Mati u/ Bangsa"][/caption]

Sumber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun