Mohon tunggu...
Hanny Setiawan
Hanny Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Relawan Indonesia Baru

Twitter: @hannysetiawan Gerakan #hidupbenar, SMI (Sekolah Musik Indonesia) http://www.hannysetiawan.com Think Right. Speak Right. Act Right.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Apakah Solopos Pro Prabowo?

30 Mei 2014   19:00 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:56 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_309053" align="alignnone" width="567" caption="doc.pri"][/caption]

Ramainya isu tentang indepensi media massa di Pilpres patut terus di kontrol publik.  Baik yang pro Jokowi maupun pro Prabowo.  Bahkan online dan media sosial pun harus mulai dipilah dan difilter informasinya.

Mengamati hal tersebut, sebagai warga Solo, tiba-tiba saya merasakan ada yang janggal terjadi di Solo. Salah satu harian ternama di base camp Jokowi, Solopos dalam pemberitaan-pemberitaannya terasa condong ke kubu Prabowo.

Pertama-tama saya merasa ini subyektifitas pribadi.  Tapi karena saya berlangganan, akhirnya saya mulai mengamati.  Sampai akhirnya Headline hari ini adalah "Prabowo Masuk Kandang Banteng", dan di halaman 2 Pilpres 2014 hanya ada ulasan tentang Mahfud.

Padahal kemarin, ada deklarasi Rumah Koalisi Indonesia Hebat untuk wilayah Jawa Tengah.  Dan di hadiri oleh Bapaknya wong Solo yaitu pak Rudy.  Tapi jangankan HL, beritapun saya sulit cari di media utama ini.

"Komplain" saya ini sarat subyektifitas.  Tapi saya coba cek apakah cuma saya yang merasakan hal ini.  Bayu salah satu koordinator relawan Jokowi bagian kepemudaan (twitter: @Bayuwicaksolo) mengatakan bahwa memang tendensi kontra Jokowi itu sudah cukup lama.  Keterangan ini semakin menarik dan menguatkan dugaan saya.

Jokowi yang selama ini di isukan "pencitraaan" ternyata oleh media lokal yang termasuk utama pun tidak dapat porsi pemberitaan yang cukup.  Lalu dimana pencitraannya?

Kekuatan massa Jokowi inilah yang tidak dapat dibendung media massa.  Mau tidak mau, pro atau kontra, mereka HARUS memberitakan Jokowi karena rakyat menghendaki.

Catatan kaki:


  • Saya harapkan tulisan ini sampai ke redaksi Solo Pos sebagai suara pembaca setia Solo Pos (sampai hari ini :)
  • Rekan-rekan kompasianer berdomisili Solo silakan memberikan komentar dan opininya.


Pendekar Solo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun