Mohon tunggu...
Hanny Setiawan
Hanny Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Relawan Indonesia Baru

Twitter: @hannysetiawan Gerakan #hidupbenar, SMI (Sekolah Musik Indonesia) http://www.hannysetiawan.com Think Right. Speak Right. Act Right.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Membongkar 869,8 Milliar Rekening Tanoesudibjo Prahara

21 Juni 2014   01:59 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:57 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14032654631912140933

[caption id="attachment_312080" align="aligncenter" width="702" caption="kompas.com"][/caption]

Belum selesai badai Wiranto, dan 1000 T yang tidak berujung pangkal, kubu Prahara harus menghadapi kemungkinan terburuk dari yang terburuk yaitu terbongkarnya arus politik uang mereka.

Satu broker asing yang menamakan dirinya Tanoesudibjo Prabowo-Hatta memborong 4 saham  milik Hari Tanoe (Kode saham: BHIT, KPIG, BMTR, MNCN).  Tidak tanggung-tanggung jumlah totalnya adalah 869,8M (sumber 1, 2)

Pihak PPTAK (Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan) sudah didesak untuk mengusut arus dana yang bisa dikatakan "tidak wajar" menurut Poempida Hidayatulloh, politisi muda yang menjadi jubir JK (Sumber 2).  Ada dua indikasi ketidak wajaran yang di isyaratkan Poempida.

Pertama, nama broker yang mula-mula Tanoesudibjo Prabowo Hatta dalam 20 menir berubah menjadi Tanoesudibjo Harry.

Yang Kedua, Transaksi terjadi bersamaan dengan Prabowo diisukan sakit (menghilang sesaat).

Ketidakwajaran diatas memang harus segera diurus oleh yang berwenang, jangan sampai berlarut-larut dan menjadi Century yang lain.

***

Organized Movement (pergerakan yang terorganisasi) seperti gaya kubu Prahara memang membutuhan uang yang besar untuk menggerakkan.  Tanpa uang tidak akan jalan.  "Rumor" dari seorang teman timses Jokowi di Amrik memang nampaknya Gerindra sedang kekurangan dana jadi tidak begitu jalan kampanye di USA.

Darimana asal uang itu adalah hal yang lain lagi, tapi yang jelas salah satu keuntungannya adalah menggoreng saham Hari Tanoe dan itu adalah insider trading yang berpotensi pidana.  Dan skenario menggoreng saham ini jelas masuk akal.  Win-win solution dan doable.  Apalagi kelas Hasyim dan Hari Tanoe mampu membuat tranksaksi ajaib seperti ini.

Pasar bursa di Indonesia masih belum begitu dewasa.  Tidak seperti di US. Peraturan sudah rapi dan sangat ketat dalam bertransaksi.  1001 macam langkah ajaib apabila kita memiliki dana besar "tahu sama tahu" dapat dilakukan.  Singkatnya, peristiwa ini sangat mencoreng bursa saham Indonesia yang sedang mencoba menarik investor-investor asing untuk percaya.

***

Lawan dari organized movement adalah organic movement yaitu pergerakan yang natural dan organik.  Coba lihat dari kubu Jokowi ada begitu banyak relawan yang berbeda-beda ada Projo, Kawan Jokowi, Bejo, JKW4P, Rumah Koalisi, Teman Rakyat, Generasi Optimis, dll dan semua rata-rata swadaya.

Jelas tetap membutuhkan dana kampanye, dan untuk itu Jokowi-JK sudah membuka rekening yang sampai hari ini secara fantastis sampai ke angka diatas Rp. 50M (biarpun cuma 6-7% dari jumlah rekening mencurigakan diatas).

***

Permainan kelas tinggi seperti ini susah dibuktikan, tapi bukan berarti tidak bisa dibuktikan.  Sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya akan jatuh juga.  Menurut saya, hal ini adalah "issue of the year" dari pilpres 2014.  Mengapa?

Bursa saham elektronik semua data dan informasi sudah computerized, tinggal masalah niat membongkar atau tidak.  Dan itu tercatat di Bloomberg, database keuangan internasional yang terbesar dan terpercaya. Dalam hitungan hari bahkan jam, bisa terbongkar rahasia 869,8M.   Skak Mat?

Pendekar Solo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun