Sebagai misal, fenomena Jokowi sangat sulit di tangkap dan diterima pengamat-pengamat politik "lulusan amrik/barat" di awalnya karena Jokowi datang dari pendekatan politikus jawa. Â Analisa-analisa modern kadang tidak mampu menangkap fenomena variabel budaya ini.
Justru bagi yang pernah sekolah di barat akan tahu bahwa Prabowo dan Hasyim itu sangat amrik, jauh dari budaya Indonesia. Â Ini salah satu hal saja yang saya sebutkan mendaratkan ilmu barat ke Indonesia itu butuh bantuan semua pihak, karena faktor budaya akan bisa menghalangi.
***
Peran pemerintah seharusnya memberikan insentif bagi diaspora Indonesia yang memiliki kepandaian lebih untuk bisa bekerja di Indonesia. Â Di Singapore, orang-orang IT S2 diberi kemudahan untuk mendapatkan residence permit karena mereka dianggap bisa berkontribusi untuk bangsa. Â Pemerintah Indonesia harus bisa menjadi katalis gelombang pulang kampung ini dengan kemudahan-kemudahan bagi orang terbaik Indonesia. Â Indonesia Baru membutuhkan mereka.
Peran swasta adalah memberikan kesempatan pekerjaan dan parternship dengan mereka dengan kompensasi yang "sewajarnya". Â Terbiasa di gaji dollar, kemudian di gaji rupiah lebih dari sekedar goncangan budaya balik, tapi juga masalah gengsi. Â Ingat mereka tidak hanya membawa diri sendiri tapi juga membawa jaringan yang besar dibelakang mereka untuk membangun bangsa.
Peran masyarakat dan keluarga adalah membantu mereka untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan yang lama tapi sudah asing bagi mereka. Â Bukan hal yang mudah kembali ke Indonesia setelah sekian lama hidup di suatu sistem masyarakat maju yang tertata rapi. Â Di Indonesia jauh lebih liar dan penuh faktor kejutan.
***
[caption id="attachment_317532" align="aligncenter" width="500" caption="80couches.com - Reverse Culture Shock Diagram"]
Last but not least, artikel sederhana ini semoga bisa sampai ke teman-teman di Luar Negeri yang tergerak pulang karena panggilan ibu pertiwi. Â Saran saya, jangan takut untuk pulang! Â Mari kita gandeng tangan untuk membangun bangsa ini dengan segenap kemampuan kita.
Tapi saya mau katakan, Indonesia is NOT US, europe, Australia, Singapore, New Zealand, dsb. Â Indonesia adalah Indonesia yang harus dibantu bertumbuh dan berkembang. Â Justru untuk itulah kita pulang, bukan?
Bagi teman-teman yang masih ada di LN tapi punya hati Indonesia Baru, kalian tidak perlu secara fisik ada di tempat ini, tapi teknologi memberi kesempatan kalian ikut gelombang ini. Â Bantu kami yang ada di "medan pertempuran" Â untuk membawa Indonesia ke musim yang baru.