[caption id="attachment_318944" align="aligncenter" width="560" caption="http://redcarpetrefs.com/"][/caption]
Sehari sebelum lebaran, bersama beberapa teman kantor dan anak istri menyempatkan untuk melihat Transformer : Age of Extinction. Sebagai sebuah hiburan saya menikmati grafik, musik, dan orang-orang keren yang main. Holloywood memang masih susah dilawan kalau bicara soal hiburan.
Yang menarik bagi saya dalam film ini adalah peran tokoh central robot Optimus Prime. Hampir 100% semua teman yang melihat film tersebut mengatakan Optimus Prime adalah Jagoannya. Lockdown atau robot dari "dunia lain" yang di kirim "Sang Pencipta" adalah musuh utama yang harus dilawan. Megatron adalah bahaya laten yang akan terus bangkit kembali memerangi kemanusiaan yang di bela oleh Cade Yeager sang insinyur cerdas yang bersama dengan Optimus Prime menjadi "jagoan-jagoan" film tersebut.
***
Ada sesuatu yang salah dalam hati saya ketika melihat alur cerita film robot ini. Â Pesan terakhir dari Optimus Prime mungkin bisa meringkas ketidaknyaman spiritual saya ketik dia " mengirim pesan ke 'Pencipta' bahwa tinggalkanlah planet Bumi dan bahwa ia akan datang untuk mereka."
Film adalah media paling efektif untuk menyampaikan pesan dalam bentuk cerita. Â Dan pesan yang saya tangkap dalam film ini membuat keringat dingin mengucur.
Ciptaan yang tidak mau diatur oleh Penciptanya. Â Membuat aturan dan dunia sendiri. Membuat Sang Pencipta menjadi penjahat karena memaksakan kehendakNya kepada ciptaan-ciptaanNya. Â Hamba sang Pencipta yang taat menjadi penjahat karena menjalankan perinta jahat sang pencipta.
Optimus prime menentang yang menciptakannya. Â Manusia tidak mau diatur dan mampu untuk mengatasi masalah hidupnya sendiri (mengatron). Â Pencipta tidak perlu ikut-ikut dalam kehidupan manusia. Â Bisakah pembaca mulai merasakan apa yang saya rasakan?
***
Liberalisme di Amerika sudah sampai ketitik "Pergilah Tuhan, kami tidak butuh Engkau". Â Kami akan atur hidup kami sendiri, aturan-aturanMu tidaklah mutlak. Â Kebenaran itu terserah kami. Â Bukan terserah Engkau.