Mohon tunggu...
Hanny Setiawan
Hanny Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Relawan Indonesia Baru

Twitter: @hannysetiawan Gerakan #hidupbenar, SMI (Sekolah Musik Indonesia) http://www.hannysetiawan.com Think Right. Speak Right. Act Right.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Robin William, & Optimus Prime: Sebuah Kegundahan dalam Pencarian Arti

13 Agustus 2014   05:51 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:41 1080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang-orangMu yang kamu kirim adalah penjahat jahat yang mengganggu hak asasi manusia.  Kami berhak menentukan hidup kami sendiri.  Kalau Tuhan nekat mau campur tangan.  Yang mulia OPTIMUS PRIME, penolong kami yang baru (Tuhan masa kini) akan melawanMu.

Kejahatan manusia yang terbesar adalah ketika manusia memberontak TuhanNya.  Tanpa sadar film-film bermuatan filosofi liberalis humanis ini melahirkan "generasi pemberontak".  Terserah gue.  Lu siape?

***

Hari ini seorang Robin Williams, komedian yang sangat mempengaruhi kita semua.  Siapa yang tidak suka Robin "Peter Pan" Williams.  Canda-nya dan lawakannya membuat hidup jadi sedikit lebih indah.  Tapi apa yang terjadi?  Kehidupan bagi Williams tidak seindah yang dia tawarkan kedunia.

Kepergian Williams yang "mendadak" dan menyesakkan hati, membuat saya mengkultwitkan beberapa twit yang mungkin cukup keras.


Seorang teman mengkritik kultwit saya tersebut (check @hannysetiawan untuk keseluruhan) dan saya terima kritik itu dengan hati lapang sebagai teman.  Inti kritiknya adalah "terlalu judgemental" dan terkesan "arrogant" tanpa melihat dari sisi Robin Williams.   Menarik untuk di diskusikan.

***

Kekecewaan saya dengan filosofi #hidupsukses sama dengan compassion saya terhadap pemberontakan manusia terhadap Tuhannya.  Manusia dengan keangkuhannya selalu berusaha hidup sendiri dan menghindar dari kebenaran.  Akibatnya manusia menjadi tuhan-tuhan kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun