***
Untuk mengunakan kata-kata itu saya pribadi kalau di publik mungkin tidak akan sefrontal Ahok dan Basri, tetapi 100% saya merasakan kegeraman yang sama yang mereka hadapi. Â Terutama adalah penggunaan kata "bangsat" oleh Basri terasa pas sekali dalam konteks usaha mengembalikan Pilkada tidak langsung lewat DPRD.
Tidak ada niat baik sama sekali dari elite koalisi merah putih untuk membangun Indonesaia Bangkit seperti yang mereka janjikan. Â Spirit ABJ (Asal Bukan Jokowi) membuat mereka menjadi buta dan tak berperi-"kerakyataan". Parpol-parpol yang sudah jatuh kelevel etika politik yang kasar dan menjijikkan.
Melihat ini semua, saya melihat bahwa memang peperangan melawan preman-preman politik ini akan sangat dahsyat. Â Bharatayudha yang disebut-sebut dalam pilpres 2014 memang betul adanya. Bagaimanakah Jokowi dan kabinet yang baru menghadapi para "bajingan" dan/atau "bangsat" yang disinyalir Ahok dan Basri? Â Mari kita kawal bersama.
Pendekar Solo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H