Mohon tunggu...
Hanny Setiawan
Hanny Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Relawan Indonesia Baru

Twitter: @hannysetiawan Gerakan #hidupbenar, SMI (Sekolah Musik Indonesia) http://www.hannysetiawan.com Think Right. Speak Right. Act Right.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Siapa Sebenarnya Dibelakang RUU Pilkada Tak Langsung?

10 September 2014   08:07 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:08 3062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

H-20 dari pelantikan anggota DPR baru.  Dan hal ini berarti berhenti tugasnya anggota-anggota DPR yang lama.  Di saat yang sangat mepet ini, DPR  lama masih ngotot untuk menggolkan RUU Pilkada tak langung yang sedang menjadi buah mulut di masyarakat offline maupun online.

Koalisi Merah Putih jelas adalah tersangka utama dari skenario busuk khas politikus kotor yang hanya mementingkan kepentingan elite dan golongan.   Tapi sebenarnya siapa yang dibelakang RUU kontroversial ini?

Faisal Basri, dan Ahok hanya menyebut dengan istilah "pengusul RUU".    Dan setelah ditelusur pemerintah SBY yang mengusulkan RUU ini dan Gamawan Fauzi Mendagri yang menjadi eksekutor bola ini.  Artinya, koalisi Merah Putih hanyalah penerima bola liar ini.  Yang memancing kekeruhan adalah pemerintah SBY.

Apa yang di cari SBY?

SBY lagi-lagi menunjukkan kelihaian atau kelicikannya dalam berpolitik.  Lempar batu sembunyi tangan.  Di kalangan masyarakat sekarang nama Prabowo hancur luluh bersama koalisi merah putih.  Terjun bebas dan tidak akan kembali lagi apabila tidak ada mujizat.

Sebaliknya SBY mulai mencoba membuat manuver melalui dialog dengan Jokowi, mengkritik tim Transisi, membuat video BBM, dll untuk membuat namanya muncul kembali.  Dan terbukti cukup efektif.  SBY memang jago pencitraan yang luar biasa.

Di satu kaki SBY seakan-akan menolong Jokowi, di kaki lain bergabung dengan koalisi merah putih untuk secara terstruktur, masif, dan sistematis merongrong Jokowi dan sekaligus mengkhianati reformasi dengan usulan RUU tersebut.

Bagaimana dengan Gamawan Fauzi ?

Fauzi hanyalah perpanjangan tangan SBY.  Dia hanya pembantu, bukan pemikirnya.  Dengan kasus e-ktp di penghujung karirnya, sama dengan SBY dia hanya membutuhkan safe landing.  Alias kata, yang penting lolos dari bui KPK.

Apabila Fauzi hanyalah perpanjangan tangan, bagaimana Prabowo Cs?  SBY mampu mempermainkan bidaknya dengan lihat dengan mengumpankan umpan mematikan kepada pasukan sakit hati ini.  Mereka memakan umpan SBY melalui mendagri dan disetting oleh Demokrat di parlemen.

SBY-lah yang akan tertawa paling keras apabila RUU busuk tersebut di sahkan.  Namanya bersih, Prabowo cs semakin tersudut secara sosial dan nama baik.  Menang juga berarti kalah, kalau kalah apalagi bagi koalisi merah putih.  Lihai bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun