Mohon tunggu...
Hanny Setiawan
Hanny Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Relawan Indonesia Baru

Twitter: @hannysetiawan Gerakan #hidupbenar, SMI (Sekolah Musik Indonesia) http://www.hannysetiawan.com Think Right. Speak Right. Act Right.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rakyat Terhina, SBY Selesai!

26 September 2014   08:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:28 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tidak menyangka bahwa PDI-P, PKB, dan Hanura akan mendukung Opsi ke-3 yang mereka sampaikan Demokrat panik dan walk-out setelah skorsing di rapat DPR RI yang cukup memalukan kita sebagai bangsa.

Tidak mungkin SBY tidak mengikuti dan memberikan instruksi dari US dimana dia berada.  Entah secara langsung maupun tidak, SBY sebagai pimpinan tertinggi partai Demokrat pasti terus mengawal sidang paripurna RUU Pilkada.

***

Pilkada tak langsung melalui DPRD akan sangat mungkin terjadi lagi di 2015, kecuali Mahkamah Konstitusi menganulirnya.  Dan hal itu sangat menyakitkan bagi rakyat.  Rakyat yang memilih anggota-anggota DPR "secara langsung" akhirnya harus tertipu dengan pembohong-pembohong demokrasi tersebut.

Logika bahwa Pilkada tidak langsung menyebabkan harta kekayaan bangsa pindah ke pemodal-pemodal seperti yang disampaikan Totok Daryanto dari PAN, sangat menghina rakyat.  Logika yang lain mengatakan bahwa rakyat belum siap alias masih bodoh seperti yang kompasianer Thamrin Dahlan isyaratkan dalam puisi ataupun opininya.

Anggota DPR/D langsung dipilih rakyat, dan sekarang rakyat di buat di posisi bodoh dan dicabut haknya untuk memilih langsung.  Tidak heran apabila sosial media penuh sumpah serapah terhadap orang-orang legislatif dan komplotan merah putih yang tak tahu diri ini.

***

Tetapi di atas semua drama urakan yang disuguhkan komplotan merah putih, SBY dan Demokrat adalah pengkhianat reformasi yang sebenarnya.  Paling tidak komplotan sakit hati tetap konsisten berperang melawan Jokowi cs (ujung-ujungnya), tapi SBY dan Demokrat telah mempertunjukan arti kata pengecut dan licik dalam dimensi yang terdalam.

Tidak ada dignity (kehormatan) sama sekali dari cara berpolitik mereka.  Bagaimana mungkin mengusulkan sesuatu dan didukung tapi malah walk-out? Speechless.

SBY sudah selesai. Sejarah akan menuliskan bagaimana sang idola reformasi akhirnya terpuruk di titik NOL dan menjadi pengkhianat reformasi.  It's not over, it's just a beginning.   Orang jahat bisa mereka-rekakan yang jahat, Tuhan akan pakai untuk kebaikan.  Lawan!

Pendekar Solo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun