Mohon tunggu...
Hanny Setiawan
Hanny Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Relawan Indonesia Baru

Twitter: @hannysetiawan Gerakan #hidupbenar, SMI (Sekolah Musik Indonesia) http://www.hannysetiawan.com Think Right. Speak Right. Act Right.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Susi Pudjiastuti vs Anies Baswedan, Mana yang Lebih Hebat?

3 November 2014   11:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:49 1281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14149631811981292319

Dua menteri, dua  latar belakang yang beda, dua-duanya menjadi semakin terlihat di panggung politik Jokowi.   Susi baru terlihat belakangan di kabinet kerja, sementara Anies semakin bersinar sejak menjadi juru bicara Jokowi di pilpres 2014.

Pada saat diumumkan menjadi menteri keduanya mendapat catatan tersendiri di mata pers dan masyarakat.  Susi menjadi satu-satu menteri yang tidak lulus SMA, dan bergelar akademis, sedangkan Anies disebut "tidak perlu dikenalkan lagi" sebagai founder gerakan Indonesia Mengajar.

Susi & Anies seakan-akan mewakili dua janji utama Jokowi Poros Maritim dan  Revolusi Mental. Susi sebagai menteri kelautan langsung menjadi isu kontroversial di media sosial maupun mainstream bukan hanya karena "tamatan SMP", tapi juga karena gaya manajemennya yang terlihat lebih "street smart".

Anies di awal masa jabatannya sebagai menteri pendidikan dasar dan kebudayaan terlihat akan disibukkan dengan implementasi Kartu Indonesia Pintar, dan menyelesaikan isu Kurikulum 2013.  Sesuai dengan nafas Indonesia Mengajar, "people of Indonesia is the most valuable asset", Anies konsisten mengatakan bahwa KEPALA SEKOLAH dan GURU akan menjadi fokus perubahan kedepan.  Sangat khas Anies, ide-ide terobosan yang diartikulasikan dengan elegan, tertata dan inspiratif.

Mana yang lebih hebat?

Pertanyaan yang salah akan membawa kepada jawaban yang salah.  Pertanyaan mana lebih hebat antara dua orang ini adalah pertanyaan yang salah kaprah.  Kedua orang ini hebat dari bagiannya masing-masing.  Ikan berenang, burung terbang, Susi menteri kelautan, Anies menteri pendidikan.  Semuanya sudah pas dan klop.

Cara berfikir EITHER OR membuart kita selalu dihadapkan dengan dilema.  Dalam kontesk Anies dan Susi, cara berfikir Both And adalah yang tepat. Both Susi and And Anies are great people with different styles and approaches.

Inilah uniknya cara berfikir Jokowi.  Dia mampu melihat perbedaan sebagai rahmat dan befikir "tidak lazim" dalam mengatasi permasalahan.  Inilah semangat ekonomi kreatif.  Yaitu menggunakan cara-cara kreatif dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang selama ini jawaban yang diberikan seakan "itu-itu saja"

Apa yang bisa dipelajari?

Angkatan yang tidak sempat mengenyam pendidikan tinggi bisa belajar dan terinspirasi dari Susi bagaimana merespon dengan benar tantangan kehidungan.  Pembelajaran alternatif di luar pendidikan formal sangat banyak.

Sebagai salah satu peserta FGD (Fokus Group Discussion) pokja pendidikan tim Transisi di bawah Bukik Setiawan dari Bincang Edukasi yang mendiskusikan pendidkan non formal dan informal, saya sangat yakin komitmen kabinet Jokowi dalam implementaasi revolusi mental tidak hanya melewati jalur akademis, tapi juga jalur-jalur alternatif.  Susi Pudjiastuti menjadi simbol semangat itu.

Di lain pihak, harapan kita bersama 20% anggaran APBN (hampir 400 T) yang ternyata tersebar tidak hanya di pendidikan tapi juga di depag (dan yang lain), akan mampu di maksimalkan oleh Anies dan Tim untuk menjadi ESKALATOR jutaan anak-anak Indonesia dalam membangun Indonesia Baru.

Ide-ide revolusioner Anies dinantikan untuk menerobos kebekuan dunia pendidikan Indonesia.  Dalam bahasa yang sering digunakan Anies, ini waktnya Anies menyalakan lampu di pendidikan Indonesia.  Anies sudah memiliki otoritas menyalakan lampu, tidak lagi hanya lilin.

Pendekar Solo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun