twimg.com
Mengusung filosofi hidup benar bukan hal yang mudah.  Serangan dari dari filosofi hidup sukses yang di "dakwah"-kan bukan hanya oleh motivator-motivator sukses, tapi juga datang dari mimbar-mimbar teologi sukses agama-agama membuat pertempuran mental yang luar biasa. Beberapa pertanyaan umum yang di lontarkan misalnya adalah apa salahnya hidup sukses, mengapa tidap bisa benar dan sukses, apakah hidup benar membenci hidup sukses, dsb,  Pertanyaan-pertanyaan yang secara umum dikelompokkan menjadi dua konstituen : #1 menolak  #2 menerima filosofi hidup benar tapi dilandasi hidup sukses. Yang menolak hidup benar dikarenakan mereka sudah sepenuhnya di program untuk sukses.  Akibatnya, apapun caranya yang penting sukses.  Istilah yang dipakai adalah by all means (dengan segala cara).  Yang menerima tapi setengah hati dikarenakan mereka sadar harus hidup benar, tapi tidak bisa dipungkiri mereka ingin hidup sukses juga. Jalan tengah yang dipakai istilah "sukses sejati", "sukses yang barokah", dan istilah-isitilah sukses yang lebih spiritual lainnya.
***
Napoleon Hill yang diyakini adalah salah satu pemikir kesuksesan terbesar dalam sejarah filosofi hidup sukses dengan buku-bukunya seperti Think and Grow Rich, The Law Of Success, The Master Key of Riches, dll mungkin bisa disebut "Nabi Sukses" pertama di dunia modern yang mereduksi kata sukses menjadi sama artinya dengan kaya, berkuasa, dan berpengaruh.
Sejarah peradaban manusia yang panjang memperlihatkan bahwa manusia memang memiliki sifat "homo homini lupus" yang artinya manusia adalah serigala bagi sesamanya. Â Kenyataan pahit bagi makhluk ciptaan yang memiliki derajat paling tinggi. Â Bahkan manusia adalah makhluk satu-satunya yang membuat senjata untuk membunuh sesamannya. Â Demi apa? Â Kekayaan, kekuasaan, dan pengaruh.
Kegagalan panjang filosofi hidup sukses tidak membuat filosofi ini meredup. Â Justru di dunia modern yang serba instan ini pragmatisme, dan hedonisme membuat hidup sukses semakin diminati. Â Dan sedihnya, belum banyak literatur modern yang berkiblat ke hidup benar untuk melawan arus deras hidup sukses.
***
Tanpa kebenaran, hidup sukses adalah kegagalan. Pernyataan ini adalah akar dari perbedaan filosofi hidup benar dan hidup sukses. Â Kehidupan yang fokus kepada hidup benar akan membuat semua perkataan dan perbuatan mengarah untuk mencari kebenaran. Â Kebalikannya, kalau fokus hidup sukses akan terus membuat kehidupan berkiblat kepada keberhasilan demi keberhasilan tanpa ujung..
Ketika kita hidup benar, saat itulah kita sudah sukses. Â Tapi ketika kita hidup sukses, tidak selalu kita sudah benar. Sebab itu filosofi hidup benar jauh lebih powerful.
Filosofi hidup benar mulai dilirik oleh pemikir-pemikir manajemen.  Misalnya, Rhenald Kasali dengan Cracking Value-nya jelas memperlihatkan bahwa pada akhirnya NILAI-NILAI sebuah perusahaan yang menentukan keberhasilan sebuah perusahaan.  Hermawan Kertajawa dalam Marketing 3.0 jelas menyatakan bahwa SPIRITUALITAS adalah variabel penting dalam marketing modern.  Paulus Bambang (Astra International) meneruskan pemikiran Jim Collin dalam bukunya "Good to Great" dan "Built to Last" menjadi  Built to Bless (Dibangun untuk Memberkati).
Artinya, filosofi hidup benar bukanlah pemikiran utopis yang tidak dapat di implementasikan.  Bahkan sebenarnya hidup benar adalah kunci utama atau the secret yang selama ini dicari pencari-pencari sukses.
***
2015 sudah didepan mata, pilihan selalu ada ditangan kita. Â Apakah kita semakin frustasi mengejar kesuksesan yang seakan-akan tidak pernah terjangkau, ataukan kita akan terus mengejar kebenaran dan hidup di dalamnya. Satu hal yang pasti. Â Hakkul yakin adalah:
Pencari-pencari kebenaran jauh lebih sukses daripada para pencari kesuksesan.
Pendekar Solo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H