Mohon tunggu...
Hanny Lubaba
Hanny Lubaba Mohon Tunggu... Lainnya - A Full-time Learner

a random writer and currently studying science management

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Apakah Offline Shopping Kini Masih Relevan?

25 Juni 2021   17:20 Diperbarui: 4 Agustus 2021   14:28 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kali ini saya akan mulai dengan bercerita sedikit tentang pengalaman pribadi saya di mana dalam setahun terakhir ini hampir tidak pernah berbelanja secara langsung di toko ataupun mall, dan hanya mengandalkan e-commerce sebagai tempat untuk berbelanja banyak barang.

Beberapa minggu kemarin, saya membeli sepatu dengan merek yang cukup bagus dan terkenal di salah satu mall kota Surabaya melalui jasa penitipan di Instagram. Saya melihat foto barang-barang dengan banyak merek diposting oleh pemilik jasa penitipan, foto yang diposting bisa dibilang cukup jelas namun belum tampak detail dan menyeluruh. Saya yang kebetulan sedang mencari sepatu, bergegas memeriksa postingan tersebut dan mencari tahu bagaimana proses pembelian melalui jasa tersebut. Saat memilih barang-barang yang diposting, tidak banyak yang saya pertimbangkan. Selain karena merek yang akan saya beli sudah cukup bagus, saya juga berpikir bahwa barang yang saya pesan nantinya pasti sesuai dengan apa yang saya harapkan. 

Setelah menghubungi pemilik jasa penitipan tersebut, saya segera mengirimkan format pembelian dan melakukan pembayaran. Hampir 2 hari lamanya saya menunggu sepatu yang saya pesan sampai di rumah. Setelah sampai, saya segera membuka bungkus sepatu dan mencoba memakai sepatu tersebut. Dan, ya benar. Ukuran sepatu yang saya beli ternyata terlalu besar, padahal ukuran yang saya tulis sama seperti ukuran-ukuran sepatu yang biasanya saya beli. Belum lagi, model sepatu yang ternyata berbeda dari apa yang saya pikirkan dari gambar. 

Apa yang saya alami di atas adalah jawaban dari judul yang saya tulis, di mana berbelanja secara langsung tentu masih sangat relevan. Ketika tren dan perilaku masyarakat banyak yang sudah berubah beralih menjadi online shopper, nyatanya pembelian secara langsung juga perlu dilakukan untuk menghindari berbagai kemungkinan kekurangan ataupun ketidakcocokan pada barang yang dibeli. Saya sangat yakin, di luar sana pasti banyak sekali orang-orang yang mengalami keadaan semacam saya. 

Jika melihat pada data hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan oleh Bank Indonesia, terlihat adanya perbaikan di seluruh sektor ekonomi sejak Q3 tahun 2020. Selain itu, pemerintah yang telah menargetkan pemberian vaksinasi Covid-19 pada 160 juta penduduk Indonesia juga menunjukkan harapan perbaikan yang lebih cepat untuk negara Indonesia. Keadaan ini tentu akan berdampak pada operasi bisnis juga pola konsumsi masyarakat yang mungkin akan kembali berbelanja secara offline sebab merasa  merindukan pengalaman fisik sebagai sarana refreshing di luar rumah.

Bagaimanapun, berbelanja baik secara online ataupun offline tentu memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing. Jika kita memilih untuk berbelanja secara langsung, maka mungkin tingkat percaya diri yang kita miliki akan sangat tinggi sebab kita benar-benar mengetahui produk yang akan kita beli dan kemungkinan ketidakcocokan atapun cacat pada produk dapat dihindari. Namun, jika berbicara tentang belanja secara online pun banyak sekali kelebihan yang bisa kita dapatkan. Berbelanja secara online memungkinan kita untuk mendapatkan produk dengan jangkauan lebih luas, tanpa adanya batasan baik waktu ataupun jarak. 

Akhirnya, yang dapat menjadi pilihan kita sebagai konsumen adalah dengan mempertimbangkan apa yang akan kita beli. Ketika kita hendak membeli sesuatu yang mungkin sedikit memiliki risiko tinggi seperti semisal sepatu yang saya alami, maka mungkin offline shopping lebih tepat menjadi pilihan. Tetapi, ketika berhadapan dengan banyak batasan seperti halnya kondisi, waktu, jarak ataupun biaya maka kita dapat mempertimbangkan untuk melakukan pembelanjaan secara online. Hal ini juga tentu menjadi satu catatan tersendiri bagi para pemasar ataupun pelaku bisnis untuk dapat memberikan informasi produk yang dijual secara lebih detail dan lengkap. Konsumen yang nantinya merasa puas akan menjadi satu keuntungan tersendiri bagi sebuah bisnis.

Kemungkinan perilaku belanja konsumen yang berubah harusnya menjadi momen krusial bagi para pelaku bisnis untuk dapat menghadirkan pengalaman penjualan terbaik bagi konsumen. Baik itu bergerak secara offline ataupun online, yang terpenting adalah bagaimana menghadirkan pengalaman yang seamless, positif dan memuaskan untuk konsumen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun