Mohon tunggu...
ahmadparhan
ahmadparhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi memancing

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Budaya di Ujung Laut Selatan

15 April 2023   18:08 Diperbarui: 15 April 2023   18:24 3318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"budaya di ujung laut selatan"

Ramadhan 2023 adalah bulan yang awalnya adalah rahmat, yang tengahnya adalah ampunan, dan yang ujungnya adalah kebebasan dari api , tak terasa begitu cepat kita menjalankan puasa hingga tersisa 7 hari lagi menuju kemenangan.

Lebaran tahun kemarin saya pulang ke desa di pesisir selatan tepatnya di Jawa tengah ini mengubah pandangan ku kepada semesta. Sebagai mahasiswa yang hanya fokus kuliah, kuliah, dan kuliah hingga aku menemukan nilai yang tidak kutemukan selama di kota.

Setelah mengajukan cuti selama seminggu ,aku kembali ke kampung halamanku. Untungnya masih ada keluarga besar yang tinggal disana terutama (budhe,pakdeh) , sementara ayah dan ibuku tetap di kota. Kedatanganku pun disambut oleh pakdeh yang sudah menungguku ketika aku mengatakan akan berlibur disana.

"Apa kabar Parhan? " Tanyanya sambil menjabat tanganku

"Baik, pakdeh"

"Yuk sambil jalan, motornya di parkiran, " ajak pakdeh mengarahkanku untuk menaiki motor menuju rumah

Dari terminal menuju rumah cukup lama menghabiskan waktu 40 menit. Sepanjang perjalanan, pakdeh banyak bercerita tentang kehidupan di kampung nelayan itu. Dimulai dari bagaimana keseharian nya sampai ada upacara khusus untuk yang diadakan di tempat tersebut.

"Besok bakal ada Larung sesaji, Parhan. Ikut ya"

Aku langsung mengangguk setuju.

Keesokan harinya , deretan hasil bumi berderet rapi di tempat pelelangan ikan dan akan dibawa ke dermaga. Ada nasi tumpeng, kepala sapi, buah - buahan, serta berbagai macam sayuran. Sebelumnya diadakan pengajian dan doa terlebih dahulu agar upacara menjadi lebih khidmat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun